Jalur KA Palembang-Lampung Putus Selama 3 Hari
Senin, 02 Apr 2007 17:13 WIB
Palembang - Jalur kereta api (KA) Palembang-Lampung sudah tiga hari ini terhenti. Penyebabnya, evakuasi terhadap gerbong KA Babaranjang yang anjlok pada Sabtu (31/04/2007) kemarin belum selesai.Saat ini para petugas dari PT KAI masih sibuk mengevakuasi 12 gerbong kereta yang anjlok dan mengalami kerusakan di tengah hutan di kilometer 13, dekat stasion Belatung, Desa Belatung, Kecamatan Lubuk Batang, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan."Gerbong yang baru dapat disingkirkan dari rel sebanyak 4 gerbong. Petugas masih berusaha mengevakuasi 8 gerbong lainnya," kata Ian (38), warga Baturaja kepada detikcom, Senin (2/04/2007) sore, yang turut menyaksikan evakuasi keretaapi tersebut.Didapatkan informasi pula, PT KAI menargetkan Selasa (3/04/2007) pagi besok, jalur KA Palembang-Tanjungkarang kembali normal."Saya dengar penjelasan Pak Mawardi kepada sejumlah kawan wartawan, targetnya besok jalur normal kembali," kata Ian. Mawardi adalah Kasub Divisi III.2 PT KAI Stasion Tanjungkarang.Rangkaian KA Babaranjang ini membawa 37 gerbong yang berisi batubara dari Tanjungenim milik PT Tambang Batubara Bukitasam, dengan tujuan Tarakan, Lampung. Sebanyak 12 gerbong anjlok, bahkan ada 2 gerbong yang terguling.Akibatnya sejak Sabtu (31/04/2007) malam, angkutan penumpang Palembang-Lampung maupun sebaliknya yang menggunakan keretapi Limex dan Fajar tidak dapat beroperasi.Penyebab anjloknya keretaapi yang dimasinisi Siswanto dan asisten Masinis Wirsan belum dapat dipastikan. "Tim PT KAI yang akan menyelidiki penyebab kecelakaan," kata Mawardi.Namun, diperkirakan anjloknya KA Babaranjang tersebut akibat buruknya kondisi rel peninggalan pemerintahan Belanda tersebut.Sebagai informasi, jalur KA di Sumatera bagian Selatan, yakni Palembang-Lampung, Palembang-Lubuklinggau seringkali mengalami kecelakaan maupun anjlok. Hal ini akibat buruknya kondisi rel.Apabila jalur keretapi Palembang-Lampung ini belum segera diperbaiki, diperkirakan, kemungkinan besar Jakarta dan sekitarnya akan mengalami krisi listrik. Sebab penyediaan batubara buat PLTU Suralaya berasal dari PT Batubara Bukit Bukitasam yang lokasi pabriknya di Tanjungenim.
(tw/djo)