Agar Benda Cair Lancar, Penumpang Siapkan Plastik Sendiri
Senin, 02 Apr 2007 14:00 WIB
        
                
                    Jakarta - Aturan Liquid, Aerosol dan Gel (LAG) merepotkan calon penumpang pesawat karena minimnya sosialisasi. Di AS yang lebih dulu telah menerapkan aturan ini, calon penumpang bahkan menyiapkan sendiri plastik transparan untuk membawa LAG mereka.Berikit kisah Bimo Ario Tejo, PhD, WNI yang menetap di Kanada pada detikcom, Senin (2/4/2007).Saya geleng-geleng kepala membaca reaksi Alvin Lie tentang peraturan larangan membawa cairan (kurang 1 liter) ke dalam kabin pesawat.Peraturan tersebut bukan karangan Amerika atau Inggris seperti yang dituduhkan Alvin. Peraturan tersebut adalah aturan resmi dari ICAO dan Indonesia sebagai negara anggota ICAO wajib tunduk kepada aturan lembaga tersebut.Di Malaysia, larangan membawa cairan ke dalam kabin berhasil diterapkan tanpa protes dan gejolak. Semua pihak maklum dan mau bekerjasama untuk keselamatan semua pengguna jasa penerbangan. Di Malaysia malah dibatasi paling banyak 100 ml. Datuk Kok Soo Chon, dirjen Departemen Penerbangan Sipil Malaysia mengatakan bahwa peraturan tersebut diterapkan agak penumpang Malaysia bisa segera menyesuaikan diri jika terbang ke negara lain yang sudah terlebih dulu menerapkan peraturan tersebut.Kekhawatiran Alvin Lie bahwa aturan tersebut akan membawa dampak pada toko-toko sekitar juga sangat berlebihan. Para anggota DPR ini mengaku sering mengadakan studi banding ke luar negeri tetapi tidak mempelajari apa yang mereka lihat di airport negara-negara lain. Di Amerika, semua bisnis di airport tidak ada yang mati -- tentu saja mereka menyesuaikan diri dengan semua peraturan penerbangan sebagai syarat untuk membuka gerai di airport. Tetap ada toko yang menjual parfum dan minuman, tetapi lokasi toko-toko ini adalah setelah melewati security check. Artinya, penumpang harus membuang semua liquid yang dibawa sebelum masuk ke security check (atau menyimpannya jika kurang dari 100 ml), tetapi setelah melewati security check mereka bebas berbelanja di toko-toko yang ada, apakah membeli parfum atau air botolan. Minggu lalu saya baru mengunjungi Washington DC dari Kansas, selama perjalanan saya membawa air botolan yang saya beli di toko setelah melewati security check, tidak ada masalah tuh. Mereka malah menganjurkan semua penumpang membawa makanan/minuman selama dalam penerbangan karena maskapai Southwest Airlines hanya menyediakan snack. Penumpang di kiri-kanan saya malah membawa paket McD burger lengkap dengan coke segelas besar ke dalam kabin. Adalah kewajiban pihak security bandara untuk memastikan semua cairan yang dijual di toko selepas security check adalah aman dan tidak mengandung bahan berbahaya.Kuncinya adalah kerjasama dari penumpang. Hampir semua penumpang sudah menyiapkan kantong-kantong plastik berisi botol-botol liquid (100 ml atau kurang setiap botolnya) sehingga pemeriksaan di security check berlangsung mulus. Tidak ada kekacauan apa-apa seperti yang dikhawatirkan Alvin Lie. Saya menyayangkan sikap orang-orang di negara kita yang selalu protes kalau ada peraturan baru, tanpa terlebih dahulu memikirkan manfaat dari peraturan tersebut.         
		
        (nrl/asy)
        
            
        
        
        
        
        
    
    








































.webp)













 
  
  
  
  
  
  
 