IJTI Tuntut Walikota Yogya Usut Pemukulan Kamerawan Metro TV
Sabtu, 31 Mar 2007 22:17 WIB
Jakarta - Seorang kamerawan Metro TV Wahyu menjadi korban pemukulan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) pun menuntut Walikota Yogyakarta mengusut tuntas kasus tersebut dan memberi sanksi setimpal untuk anggota Satpol PP Yogyakarta Tjundoko yang telah menganiaya Wahyu. Selain itu, pelaku harus minta maaf pada korban."Kami menyampaikan rasa prihatin dan protes atas aksi kekerasan yang kembali menimpa jurnalis TV," kata Ketua Umum IJTI Imam Wahyudi dalam rilis yang dikirimkan kepada detikcom Sabtu (31/3/2007).Imam mengatakan, dalam menjalankan tugasnya, seorang jurnalis dilindungi oleh UU No 40/1999. Setiap jurnalis berhak mendapat perlindungan hukum. Namun seringnya, para pemburu berita itu justru mendapat perlakukan kasar dan melawan hukum."Tindakan anarkis ini jelas tidak dibenarkan baik secara hukum maupun kemanusiaan, karena Satpol Pamong Praja Yogyakarta yang dikenal sebagai kota Keraton dengan budayanya yang unggul, sudah semestinya bisa mengayomi setiap warga yang berada di Yogyakarta, apalagi kota ini juga dikenal sebagai kota turis, bukan malah berlaku anarkis terhadap wartawan," tandas Imam.Pemukulan terhadap Wahyu terjadi saat juru gambar Metro TV itu bersama rekan-rekan yang lain meliput acara Gerebeg Mulud Kraton Yogyakarta, Sabtu 31 Maret siang. Saat prajurit Kraton Yogyakarta akan keluar dari pagelaran kraton menuju Alun Alun Utara, pintu gerbang besi dibuka petugas. Saat itu di depan pintu gerbang terdapat petugas keamanan polisi, Satpol PP dan petugas keamanan yang berpakaian preman.Karena saat akan mengambil gambar tertutup oleh petugas itu, beberapa kamerawan televisi swasta berinisiatif mendekat dengan mengambil gambar di antara celah bahu petugas keamanan yang berdiri. Namun petugas dari Polsek Kraton mulai berbuat tidak sopan dengan mendorong dan menandang Wahyu. Wahyu sempat mundur tapi mendadak ada oknum Satpol yang ikut memukulnya.Akibat kejadian tersebut, Wahyu mendapat luka memar di bagian muka dan bahu. Aksi pemukulan itu sempat direkam oleh wartawan televisi lainnya yang kebetulan berada di dekatnya.
(ken/ken)