Acungan Jempol dari Dokter Aborsi
Kamis, 29 Mar 2007 16:45 WIB
Surabaya - dr Edward Armando seakan tidak menyesali perbuatannya yang membuka praktek aborsi. Saat digiring polisi untuk penyelidikan lebih lanjut, dokter yang dikenal dengan dokter aborsi tampak santai. Bahkan, dia mengacungkan jempol kepada wartawan. Kamis (29/3/2007), Edward Armando beserta kelima pegawainya kembali digiring polisi ke rumahnya di Jl Dukuh Kupang Timur X/4, Surabaya, untuk urusan olah TKP (tempat kejadian peristiwa). Hasil olah TKP ini nantinya digunakan untuk melengkapi berkas penyelidikan."Kita hanya mengecek urutan tempat sebelum pasien dieksekusi. Dan hasilnya, hari ini kita semakin yakin kalau orok bayi langsung dibuang ke kloset", ujar Kanit V Satuan Pidana Tertentu (Satpiter), Kompol Andreas Wewengkang, kepada wartawan. Usai melakukan olah TKP, tersangka Edward yang saat itu menggunakan kaos berwarna orange dan celana pendek sempat memberikan ucapan terima kasih kepada wartawan. Dia juga mengacungkan jempol kirinya saat memasuki mobil yang akan membawanya kembali ke dalam tahanan Polda Jatim.Dokter Edward ditangkap satuan Pidana Tertentu Polda Jatim Rabu lalu saat akan melakukan aborsi terhadap empat pasiennya. Sebelumnya pada tahun 1997 polisi juga pernah melakukan penangkapan terhadap dokter aborsi tersebut, namun dilepaskan kembali karena polisi tidak mempunyai cukup bukti."Tapi sekarang dia tidak bisa berkutik, karena saat digerebek dia sedang mengaborsi pasiennya," tegas Kompol Suparlan, salah seorang penyidik.
(bdh/asy)