4 Bandar Sabu di Tangsel Ditangkap, WN Afrika Pengendali Masuk DPO

4 Bandar Sabu di Tangsel Ditangkap, WN Afrika Pengendali Masuk DPO

Diah Puspaningrum - detikNews
Kamis, 24 Okt 2024 17:21 WIB
Polres Metro Tangsel menangkap 15 tersangka pengedar narkoba jaringan nasional dan internasional. Total barang bukti narkoba yang disita senilai Rp 77 miliar. (Diah Puspaningrum/detikcom)
Polres Metro Tangsel menangkap 15 tersangka pengedar narkoba jaringan nasional dan internasional. Total barang bukti narkoba yang disita senilai Rp 77 miliar. (Diah Puspaningrum/detikcom)
Tangerang Selatan -

Polres Metro Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan Afrika. Sebanyak empat orang ditangkap dan seorang lainnya jadi buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO).

"Ini merupakan bagian dari jaringan internasional di mana kemudian penyidik sudah menetapkan satu orang DPO yang diduga warga negara dari Afrika, inisial P," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (24/10/2024).

Dibongkarnya sindikat penyelundupan sabu jaringan internasional ini bermula dari pihak Polres Tangsel yang mendapatkan informasi adanya transaksi narkotika. Penyidik mengusut dan mengamankan seseorang berinisial AS (30) pada Sabtu (24/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tertangkap tangan satu orang tersangka inisial AS di Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Di mana ditemukan memiliki atau menguasai atau diduga akan mengedarkan barang bukti sabu sebanyak 163,84 gram," kata AKBP Victor.

Polisi menyelidiki lebih lanjut dan menangkap tersangka lainnya, yaitu H (43), di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenanan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, pada Minggu (1/9). Dari tangan H, disita barang bukti sabu seberat 1 kg.

ADVERTISEMENT

Polres Tangsel terus mengusut kasus ini dengan berkolaborasi dengan Bea-Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Pada bulan yang sama, polisi menangkap perempuan berinisial FP alias Siska (43), yang menyelundupkan sabu dari Uganda pada Sabtu (20/9) di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kluster yang kedua ini diduga merupakan jaringan internasional karena tersangka inisial FP ini baru kembali dari Uganda tertangkap tangan membawa narkotika jenis sabu seberat 2,5 kg," ucapnya.

Polres Tangsel dan Bea-Cukai mengembangkan kasus dengan menangkap pria berinisial AVS (22) di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Sabu seberat 4,1 kg disita dari tangan AVS.

Total barang bukti sabu yang disita dari 4 orang tersangka ini seberat 7,8 kg. Polisi masih memburu warga negara (WN) Afrika yang menjadi pengendali jaringan ini.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Ini dikendalikan oleh sindikat narkotika dari Afrika. Sehingga kami dapat menyebutkan ini merupakan bagian dari jaringan internasional di mana kemudian penyidik sudah menetapkan satu orang DPO yang diduga warga negara dari Afrika, inisial P," ujarnya.

Upah Rp 100 Juta

Di lokasi yang sama, Kasat Resnarkoba Polres Tangsel AKP Bachtiar Noprianto menjelaskan wanita berinisial FP mendapatkan uang dari penyelundupan narkoba tersebut.

"Terkait dengan tersangka yang dari Afrika, yang dari Afrika ini memang dia sebagai porter untuk pembawa ya di mana yang bersangkutan dari keterangan yang kami ambil sudah beberapa kali membawa yang membawa narkotika jenis sabu dengan imbalan Rp 100 juta sekali pengiriman," ujar AKP Bachtiar.

Dia mengatakan pelaku menyelundupkan sabu dengan modus menyamarkan dengan barang-barang penumpang agar mengelabui petugas.

"Mereka mengumpulkan narkotika jenis sabu yang mana disamarkan dengan barang-barang penumpang untuk mengelabui petugas dan jaringan ini adalah jaringan internasional yang dikendalikan dari Afrika," kata dia.

Keempat tersangka berinisial AS, H, FP, dan AVS dijerat Pasal 114 ayat 2 dan/atau Pasal 112 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Para tersangka terancam hukuman pidana mati.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads