Prof Yohanes Surya Menjawab Jalur Misteri di Gunung Kelud
Kamis, 29 Mar 2007 07:48 WIB

Jakarta - Di kawasan Gunung Kelud terdapat jalur misteri. Di sini sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Yang terbaru truk 17 PNS nyemplung ke jurang padahal tengah jalan menanjak. Adanya medan magnet di kawasan itu diduga jadi biang kerok.Namun Prof Yohanes Surya PhD punya jawaban ilmiahnya. Dia menampik adanya dugaan medan magnet itu sebagai biang kerok. Sesuai bidang keilmuannya, Profesor yang identik dengan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) ini menjelaskannya dengan ilmu Fisika."Itu hanya ilusi mata saja," katanya saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (29/3/2007) pukul 07.10 WIB. Profesor Yohanes juga pernah mendengar kasus seperti itu di Jawa Timur, namun di mana persisnya, dia mengaku lupa. Besar kemungkinan daerah tersebut ya jalur misterius di kawasan Gunung Kelud tersebut. Selain di Jawa Timur, kata Profesor Yohanes, jalur misteri ini juga ada di Arab Saudi dan Korea. Profesor Yohanes menjelaskan, jalur misteri itu jalan yang sebenarnya miring, tapi kemiringannya kecil sekali (sekitar 1 derajat hingga 5 derajat) sehingga tidak terlihat. "Bila kita berdiri di suatu jalan yang kemiringannya lebih besar, baru jalan itu akan kelihatan naik atau menanjak," ujarnya.Misteri ini pernah ditulis Profesor Yohanes di rubrik Fenomena majalah Intisari edisi Maret. Dia menjawab pertanyaan Ratna Juanita Setiawati yang menanyakan mysterious road di Jeju Island, Korea. Setiap benda yang diletakkan di atas jalan tersebut bisa bergerak maju, padahal jalan itu menanjak. Mulai dari botol minuman kosong sampai bus pariwisata sarat penumpang, semuanya bisa menanjak meski mesinnya tidak dinyalakan. Logikanya, tiap barang yang diletakkan di permukaan jalan yang menanjak akan meluncur turun, bukannya menanjak seperti di jalan itu.Profesor Yohanes menjawab seperti penjelasan di atas. Ditambahkannya pula, pada jalan yang yang cukup licin dengan kemiringan 5 derajat, mobil bisa dipercepat dengan 0,8 meter/detik2. Artinya, tiap detik kecepatannya bertambah 2,9 km/jam. Ini cukup besar. Bayangkan, dalam 10 detik kecepatannya bisa mencapai 29 km/jam. "Jadi tidak heran kalau botol minuman dan bus pariwisata akan meluncur di 'jalur misterius' itu walaupun mesin tidak dinyalakan," ujar Profesor Yohanes.Profesor Yohanes menampik dugaan adanya medan magnet di kawasan Gunung Kelud. "Kalau da magnet, besi-besi akan tertarik semua. Dampaknya juga lebih luas, alat elektronik bisa rusak semua," ujarnya.Aha, misteri itu kini tak lagi misterius bukan?!
(nrl/ary)