Polemik Mendes Pakai Kop Kementerian Undang Kades ke Haul

Polemik Mendes Pakai Kop Kementerian Undang Kades ke Haul

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 23 Okt 2024 08:42 WIB
Mendes Yandri Susanto. (Bahtiar Rifai/detikcom).
Foto: Mendes PDT Yandri Susanto. (Bahtiar Rifai/detikcom).
Serang -

Yandri Susanto mendapat sorotan di masa awal jabatannya sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT). Publik menyoroti soal surat undangan kegiatan haul, Hari Santri, dan tasyakuran yang menggunakan kop Kementerian Desa PDT.

Salah satu yang menyoroti ialah mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md. Yandri menyatakan kegiatan tersebut tak ada kepentingan politis dan berterima kasih ke Mahfud atas kritik yang disampaikan.

"Terima kasih ke Pak Mahfud yang mengkritik itu. Insyaallah tidak akan kita ulangi lagi, tapi ini betul-betul Hari Santri dan haul emak kami dan syukur kepada Allah, tidak ada unsur lain," kata Yandri kepada wartawan di Ponpes Bai Mahdi di Kabupaten Serang, Selasa (22/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi sekali lagi, tidak disalahgunakan, tidak dibelokkan," tegasnya.

Yandri mengatakan tak ada tujuan politis atas kegiatan haul, Hari Santri, dan tasyakuran yang digelar di Ponpes Bai Mahdi Sholeh Ma'mun. Ia mengatakan acara yang diadakan di pesantrennya ini mengundang seluruh elemen, termasuk Pemprov Banten, rektor, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Ini acaranya tidak ada namanya kaitan unsur politiknya. Tadi teman-teman dengar langsung selama proses (acara) berlangsung ini murni haul emak kami. Kami nggak mau ini ditunggangi apa pun karena emak kami orang hebat," kata Yandri.

Dia menyatakan akan melakukan koreksi karena surat undangan ke kades, sekdes, staf desa, ketua RT-RW, dan kader PKK serta Posyandu menggunakan kop Kementerian Desa PDT. Ia mengaku tidak menyalahgunakan jabatannya sebagai menteri dan berjanji tidak akan mengulangi hal itu.

Yandri menyebut undangan ditujukan kepada semua unsur di Banten dalam acara tersebut. Dia mengatakan pihak yang datang meski tak diberi undangan pun tetap disambut baik.

Ia menjamin tak ada pengarahan khusus untuk para undangan, baik itu kepada undangan dari kepala desa maupun lain-lain yang datang.

"Nggak ada pengarahan, nggak ada pengarahan tadi, kan," tambahnya.

Mendes Yandri Susanto. (Bahtiar Rifai/detikcom).Foto: Mendes Yandri Susanto dalam acara kegiatan haul, Hari Santri dan tasyakuran (Bahtiar Rifai/detikcom).

Yandri mengatakan jamuan makanan ke para undangan yang diberikan pada acara ini sebagai bentuk syukur dirinya karena terpilih sebagai menteri.

"Inilah cara kami untuk tetap berbakti kepada orang tua, apalagi kami selama 15 tahun di pondok, kami rangkaian dengan Hari Santri," tambahnya.

Dalam acara ini, Yandri didampingi oleh istrinya Ratu Rachmatuzakiyah, yang juga calon Bupati Serang. Hadir juga Rektor Untirta Fatah Sulaiman, politikus PAN Syafrudin, Rektor Universitas Bina Bangsa, Rektor UIN SMH Banten Wawan Wahyudin, anggota DPR RI Furtasan Ali Yusuf, calon Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah hingga politikus PAN Syafrudin, yang saat ini menjadi calon Wali Kota Serang.

Simak Video Waka DPR Sentil Yandri Susanto: Pisahkan Urusan Pribadi dan Negara

[Gambas:Video 20detik]


Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Suasana Acara Haul dan Tasyakuran

Mendes PDT Yandri Susanto mengundang para kepala desa, sekdes, staf desa, ketua RW/RT, kader PKK, Posyandu, tokoh ulama, dan santri ke Ponpes Bai Mahdi Sholeh Ma'mun di Kabupaten Serang. Mereka diundang dalam rangka haul dari ibunda Yandri sekaligus perayaan Hari Santri dan tasyakuran.

Yandri didampingi oleh istrinya, Ratu Rachmatuzakiyah, yang juga calon Bupati Serang. Hadir juga Rektor Untirta Fatah Sulaiman, Rektor Universitas Bina Bangsa, Rektor UIN SMH Banten Wawan Wahyudin, anggota DPR RI Furtasan Ali Yusuf, calon wakil gubernur Banten Dimyati Natakusumah, hingga politikus PAN Syafrudin yang saat ini menjadi calon wali kota Serang.

Dalam sambutannya, Yandri meminta restu dirinya sebagai menteri. Ia diluruskan jika ada yang keliru dan jangan jadi bahan sorakan dan persoalan.

"Mohon doa dari hati yang paling dalam dari para kiai alim ulama, para anggota DPR, Pak Rektor, pemda, pemerintah provinsi, saya mohon doa restu keikhlasan, bila saya salah keliru tolong diluruskan, bila baik ayo sama-sama, jangan disoraki, jangan dipersoalkan dan itu sesungguhnya buat kebahagiaan anak cucu kita nanti, buat bangsa," kata Yandri.

Yandri berharap jabatan jabatan Mendes PDT membawa keberkahan dan dapat memberikan kebaikan. Ia juga mengatakan ingin membangun Indonesia dari desa.

Ia juga mengatakan hari ini adalah momen Hari Santri. Pesantren, katanya, kebanyakan di desa dan kampung-kampung. Ia mengaku sudah berbicara dengan menteri agama soal pembangunan pesantren yang ada di desa.

"Insyaallah Indonesia emas akan kita nikmati bersama-sama, saya berharap santri terus berjuang jangan putus asa jangan minder, " tambahnya.

Terakhir, ia juga memohon doa ke kepala desa, RT RW, kader PKK dan posyandu. Termasuk ke pada ormas keagamaan yang datang.

"Kalau nanti ada yang nggak bisa salaman sama saya saya mohon maaf terutama para undangan yang jauh-jauh ini para kepala desa RT para RW para kader posyandu kader PKK kemudian pada ormas Muslimat, Fatayat NU semuanya saya mohon maaf kalau tidak bisa salaman satu-satu," pungkasnya.

Simak Video Waka DPR Sentil Yandri Susanto: Pisahkan Urusan Pribadi dan Negara

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(jbr/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads