Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter setuju program makan bergizi gratis di sekolah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2025. Jupiter mengatakan peningkatan gizi anak di Jakarta merupakan salah satu fokus fraksinya.
"Kami dari Fraksi NasDem setuju karena memang di Jakarta ini ketimpangan sosial itu masih cukup tinggi, kami menganggap bahwa terkait dengan pelayanan kesehatan untuk ibu, bayi, dan anak, kemudian peningkatan dan pemantauan kualitas gizi, terutama di daerah permukiman kumuh itu masih banyak anak-anak yang kekurangan gizi. Nah oleh karena itu, itu adalah fokus utama fraksi NasDem," kata Jupiter kepada wartawan, Selasa (22/10/2024).
"Kami meminta arah kebijakan di dalam APBD tahun 2025 ini dianggarkan untuk pemenuhan gizi sehingga kualitas gizi anak-anak untuk ke depan lebih terukur," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jupiter mengatakan pemerintah pusat memang menganggarkan Rp 71 triliun untuk makan bergizi gratis. Namun, dia khawatir kualitas makanan untuk anak di Jakarta tidak maksimal karena anggaran itu ditujukan untuk seluruh Indonesia.
"Sebetulnya kan Rp 71 triliun itu untuk seluruh Indonesia, artinya ada lebih dari 35 provinsi. Menurut saya, dikhawatirkan tidak mencukupi dan kemudian makanan yang disiapkan untuk anggaran yang terlalu minim nanti dikhawatirkan akhirnya yang disajikan makanan yang kurang bergizi," kata dia.
Menurut Jupiter, alokasi anggaran untuk makan bergizi gratis bisa masuk APBD 2025. Dia mengatakan APBD Jakarta besar.
"Oleh karena itu, oleh anggaran yang cukup tinggi oleh APBD DKI Jakarta yang direncanakan dengan anggaran Rp 84 triliun, dengan anggaran yang begitu besar ini kami ingin ada alokasi khusus yang ditambahkan berupa makanan ini untuk pemenuhan kualitas gizi kepada anak-anak yang ada di Jakarta," tutur dia.
Jupiter mengatakan ketimpangan di Jakarta masih cukup besar yang berimbas pada gizi anak yang tak terpenuhi. Dia meminta agar anggaran perbaikan gizi anak di Jakarta dimaksimalkan.
"Karena tidak semua anak-anak di Jakarta, karena tidak ada pemerataan, ketimpangan sosial masih jauh. Jakarta ini luar biasa, yang miskin masih banyak yang miskin walaupun mereka sekolah gratis di sekolah negeri, tetapi ketika mereka pulang sekolah itu kan dari keluarganya mereka tidak mendapatkan pemenuhan makanan yang bergizi. Jadi dengan APBD yang begitu besar, kita ingin menyisihkan dengan memberikan anggaran untuk pemenuhan kualitas gizi yang lebih baik," ujarnya.
Simak Video: DPD Minta Potensi Lokal Jadi Bahan Baku Program Makan Bergizi Gratis