Zacky Makarim: Tak Ada Kelompok Milisi di Timtim

Jakarta - Mantan Ketua Satgas Panitia Penentuan Pendapat Timor Timur (P3TT) Mayjen Purn Zacky Anwar Makarim mengaku tidak ada kelompok milisi di Timor Timur (Timtim) yang terlibat kekerasan sebelum dan pasca jajak pendapat di Dili, Timtim. Namun yang ada hanya Pamswakarsa yang dibentuk masyarakat di kampung-kampung untuk menghadapi intimidasi kelompok pro kemerdekaan.Hal itu diungkapkan oleh Zacky dalam klarifikasi atas sejumlah pertanyaan anggota Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) di Hotel Crowne Plaza Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (28/3/2007).Zacky menjelaskan, bahwa sistem keamanan dan pertahanan yang dianut di Indonesia adalah sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Dalam sistem ini, unsur utamanya adalah TNI dan Polri yang dibantu oleh masyarakat yang terlatih. Masyarakat terlatih terbagi tiga yakni, Perlawanan Rakyat (Wanra), Keamanan Rakyat (Kamra) dan Pertahanan Sipil (Hansip). "Yang disebut milisi dalam terminologi kita tidak ada. Mungkin itu adalah Pamswakarsa yang dibentuk warga kampung untuk mempertahankan diri," katanya.Zacky menjelaskan, mengenai senjata yang dimiliki kelompok berkonflik di Timtim saat itu, merupakan sisa peninggalan Portugal ketika proses dekolonisasi di Timtim. "Portugal meninggalkan sekitar 20 ribu pucuk senjata ringan dan sedang yang jatuh ke tangan partai politik dan orang-orang yang tak bertanggung jawab," ujar Zacky."Jadi senjata itulah yang dimiliki oleh pro kemerdekaan dan Falintil. Sedangkan Pamswakarsa dan Pro Integrasi lebih banyak membawa senjata rakitan," tutur dia. (mar/mar)