Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur turut berdukacita atas kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Dia menyebut tindakan Israel di luar batas kemanusiaan.
"Kita ikut berdukacita atas wafatnya para pejuang Palestina.Tindakan Israel sudah di luar batas kemanusiaan. Kita menyerukan kepada semua umat Islam untuk melakukan doa qunut Nazilah memohon pertolongan Allah SWT untuk melindungi saudara kita di Palestina," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Jumat (18/10/2024).
Gus Fahrur berdoa semoga pertolongan Allah SWT segera datang untuk menghentikan perang di Palestina dan mengalahkan Israel. Sebab, kata dia, kekejaman militer Israel telah menelan banyak korban jiwa rakyat Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah sedemikian lama kekerasan dan kekejaman agresi Israel telah menelan korban jiwa yang sangat besar dan tidak ada tindakan tegas dari PBB terhadap Israel, ini sungguh sangat menyedihkan," ucap Gus Fahrur.
"Semoga Allah SWT menurunkan hidayah kepada semua pemimpin dunia agar terketuk hatinya dan bergerak nyata menghentikan agresi militer Israel," imbuhnya.
Sebelumnya, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan tank Israel menembak sebuah rumah karena ada pergerakan mencurigakan pada tengah malam. Pagi harinya, Radio Angkatan Darat Israel mengatakan sebuah pesawat nirawak memindai area serangan dan tentara mengenali wajah yang diduga Yahya Sinwar di antara reruntuhan.
Israel kini sedang memeriksa sidik jari dan catatan gigi dari jasad yang diyakini sebagai Yahya Sinwar. Pemeriksaan itu dilakukan seiring tes DNA oleh Israel.
Pemerintah Israel juga dilaporkan telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka sedang melakukan pengujian DNA untuk mengonfirmasi kematian Sinwar. Pemerintah Israel memiliki data biometrik Sinwar karena dia menghabiskan lebih dari dua dekade di penjara Israel atas tuduhan pembunuhan.
Simak Video: Reaksi Warga Gaza Setelah Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas