1. Sukses Memimpin Kota Bandung dan Jawa Barat
Pengalaman dan kesuksesan memimpin Ridwan Kamil akan menjadi modal penting jika berlaga di Pilkada Jakarta. Ia sukses memimpin Kota Bandung hingga membawanya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat.
Selama lima tahun memimpin Jabar, Ridwan Kamil tercatat telah menerima 555 penghargaan penghargaan, baik tingkat nasional maupun internasional. Di penghujung akhir masa jabatannya, tak ada lagi Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal di Jawa Barat.
Ridwan Kamil juga membawa Pemprov Jabar sebagai provinsi yang menerapkan merit system terbaik di Indonesia, mempertahankan posisi Jabar sebagai juara umum PON 2021, dan melahirkan program-program inovatif seperti Petani Milenial, Jabar Quick Response, hingga penanganan COVID-19.
Saat memimpin Jabar, Ridwan Kamil juga sukses membangun masjid monumental Masjid Raya Al-Jabbar, revitalisasi alun-alun, dan memperbaiki situ-situ di kabupaten/kota.
2. Terpilih Jadi Wali Kota Bandung meski Bukan Anggota Partai
Tak memiliki kartu anggota partai bukan menjadi halangan bagi Ridwan Kamil dalam mengawali karier politiknya. Pada 2013, saat ia mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil dipinang oleh PKS dan Gerindra untuk berpasangan dengan Oded M. Danial, Ketua DPW PKS Kota Bandung.
Dalam Pilgub Jabar 2018, Ridwan Kamil mendapatkan dukungan yang lebih beragam, mulai dari Nasdem, PKB, PPP, serta Hanura.
3. Ahli Tata Kota
Sebelum terjun ke dunia politik, Ridwan Kamil dikenal sebagai praktisi dan dosen arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Bukan hanya di dalam negeri, buah tangannya tersebar hingga ke negara-negara lain di Asia, bahkan hingga benua Eropa.
Ciri khas dari desain karya pria yang akrab disapa Kang Emil itu adalah filosofi yang mendalam dalam setiap goresannya. Melalui firma arsitektur Urbane, karya Ridwan Kamil antara lain berupa Museum Tsunami di Aceh, sekolah anti gempa di Pangalengan Bandung, Taufik Hidayat Arena di Ciracas Jakarta Timur, kawasan perkantoran dan komersial di Kuningan Jakarta Selatan, dan Kedutaan Besar Inggris di Setiabudi Jakarta Selatan.
Mancanegara, Ridwan Kamil antara lain menggoreskan master plan Marina Bay Waterfront di Singapura, Ningbo Newtown, Changchun, serta distrik Beijing Finance Street di Tiongkok, serta Phuket Creative District di Thailand. Ia juga merancang masjid Gaza di Palestina.
Arsitektur masjid menempati tempat khusus di hati Ridwan Kamil. Rancangan masjid Al-Irsyad yang ia persembahkan untuk almarhum ayahnya, diganjar Top 5 best Building of The year 2010 oleh ArchDaily, dan menjadi satu dari 25 masjid terindah di dunia versi Complex Magazine.
Masjid Merapi (Baiturrahim) di Cangkringan Yogyakarta dibangun dari batako yang memanfaatkan abu letusan Gunung Merapi, sedangkan Masjid Raya Al Jabbar di Jawa Barat kini menjadi salah satu bangunan ikonik di kota Bandung.
Tak kurang dari 20 penghargaan yang berkaitan dengan karya arsitektur dan tata kota diraih lulusan University of California, Berkeley.
4. Memiliki Pertalian Kuat dengan NU
Kakek Ridwan Kamil, KH Muhyiddin, merupakan seorang ulama besar di daerah Subang Jawa Barat. Selain menyebarkan ajaran Islam, sang kakek juga merupakan salah tokoh pejuang pergerakan melawan kolonialisme di Jawa Barat.
Kerap dipanggil sebagai Mama Pagelaran, KH Muhyiddin menitipkan sembilan pesantren kepada generasi penerusnya. Salah satunya yakni Pesantren Pagelaran di Subang, salah satu ponpes tertua di Jawa Barat. (prf/ega)