Teka-teki Pengganti Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI

Teka-teki Pengganti Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 17 Okt 2024 08:34 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Belia/detikcom)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Belia/detikcom)
Jakarta -

Masa jabatan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta segera berakhir. Namun sosok pengganti Heru Budi masih menjadi misteri.

Seperti diketahui, Heru Budi telah menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sejak 17 Oktober 2022. Ia menggantikan gubernur terdahulu, Anies Baswedan, yang masa jabatannya berakhir per 16 Oktober 2022.

Setelah melalui rangkaian evaluasi rutin, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali memperpanjang masa jabatan Heru hingga 17 Oktober 2024. Berdasarkan ketentuan mengenai masa jabatan penjabat kepala daerah tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota. Dalam Pasal 8, masa jabatan penjabat gubernur berlangsung 1 tahun dan dapat diperpanjang 1 tahun berikutnya dengan orang yang sama atau berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjelang berakhirnya masa jabatan Heru, DPRD DKI Jakarta telah menggelar rapat pembahasan dan penetapan usulan nama calon Pj Gubernur Jakarta. Hasilnya, tak ada nama Heru di antara usulan nama yang disodorkan kepada Presiden Jokowi melalui Kemendagri.

DPRD hanya mengusulkan tiga nama yaitu Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, dan Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir.

ADVERTISEMENT

"Maka tiga nama itu akan kami ajukan ke Kemendagri untuk menjadi pertimbangan dalam memilih Pj Gubernur selanjutnya," kata Pimpinan Rapat, Ahmad Yani, Jumat (13/9/2024) lalu.

Ketua F-NasDem Dengar Teguh Setyabudi Jadi Pj Gubernur DKI

Ketua Fraksi NasDem DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter menyebutkan beredar kabar mengenai kemungkinan Pj Gubernur DKI Jakarta selanjutnya adalah Teguh Setyabudi. Namun Jupiter meminta agar menunggu pengumuman dari Kemendagri.

"Sepertinya calon yang kuat itu, saya tidak bisa memastikan 100 persen ya, tapi menurut informasi yang beredar kemungkinan besar Pak Teguh, tapi ini masih menurut pribadi saya," kata Jupiter kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).

Saat rapat pembahasan calon Pj Gubernur di DPRD, nama Teguh mendapat usulan paling banyak dari fraksi. Namun, Jupiter mengatakan F-NasDem DKI Jakarta sendiri mengusulkan 3 nama, yakni Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono, Teguh Setyabudi, dan Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir.

"Bahwa kita kan mengusulkan tiga nama pertama nama Pak Joko, kedua nama Pak Teguh, ketiga adalah Tomsi, Pak Tomsi ini dari kepolisian, kemudian yang beredar banyak menyampaikan bahwa yang saya dengar secara pribadi nama Pak Teguh," jelasnya.

Simak Video: Heru Budi soal Kans Maju Pilgub DKI: Apa Saya Pantas Jadi Gubernur?

[Gambas:Video 20detik]



Baca selengkapnya di halaman berikut.

Jupiter kemudian menyerahkan keputusan Pj Gubernur penerus Heru Budi Hartono ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia berharap Pj Gubernur nantinya bisa memimpin Jakarta lebih baik.

"Namun siapa pun yang nantinya akan dipilih oleh Bapak Presiden yang akan diputuskan melalui kementerian dalam negeri bahwa 3 orang tersebut putra terbaik bangsa yang bisa memimpin Jakarta menuju kota global yang lebih baik," ujarnya.

Jupiter belum mengetahui kapan pengumuman Pj Gubernur Jakarta ini. Namun, kata dia, periode Heru Budi berakhir pada 17 Oktober besok.

"Jadi tanggal 17 itu sudah selesai, kemungkinan bisa di tanggal 17 mungkin, karena tidak boleh ada kekosongan di situ. Jadi mungkin bisa tanggal 17, bisa tanggal 16, nanti dari Kemendagri yang akan mengumumkannya," ucapnya.

Teguh Setyabudi Buka Suara

Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi buka suara mengenai kemungkinan dirinya menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono.

Teguh awalnya mengaku mengetahui namanya masuk dalam bursa Pj Gubernur Jakarta yang diusulkan DPRD DKI Jakarta ke Kemendagri. Namun Teguh menekankan proses penjaringan tak berhenti sampai di situ.

"Sebagai orang Kemendagri, saya memahami prosedur yang berlaku, dalam kaitannya dengan penetapan Pj Gubernur tidak hanya usulan dari DPRD Provinsi, tapi ada usulan dari kementerian dan tentu saja di Istana, di presiden. Terkait proses tersebut tentu tergantung masing-masing tahapan," kata Teguh kepada wartawan, Rabu (16/10/2024).

Sejauh ini, Teguh belum mengetahui siapa yang akhirnya terpilih menjadi Pj Gubernur Jakarta. Ia meminta agar seluruh pihak menunggu hingga keputusan presiden (keppres) diterbitkan.

"Saya belum mengetahui siapa dari ketiga nama tersebut yang akan ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Mari kita tunggu saja nanti keppresnya siapa, tentu saja kita ikuti dan hormati," ujarnya.

Cerita Heru Budi Menjelang 17 Oktober

Heru Budi berkali-kali merespons soal masa jabatannya yang segera berakhir. Di penghujung jabatannya, Heru menceritakan kegiatannya menemui ASN hingga PJLP di Balai Kota Jakarta.

"Ya mereka minta makan siang, belum pernah makan siang bareng, ya sudah, makan siang (dengan PJLP)," kata Heru Budi kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Saat ditanya awak media, apakah acara makan siang itu sebagai perpisahan dirinya dengan ASN Jakarta, Heru menampiknya.

"Jadi bukan perpisahan ya, Pak?" tanya awak media.

"Nggak, saya masih di Jakarta," ujar Heru.

"Sebagai apa, Pak, di Jakarta?" timpal awak media lagi

"Ini di Jakarta sebagai penduduk DKI Jakarta," lanjut Heru.

Heru Budi resmikan JPO Southgate-Tanjung Barat (Belia/detikcom)Heru Budi saat meresmikan JPO Southgate-Tanjung Barat (Belia/detikcom)

Heru pun mengaku tak tahu soal surat keputusan (SK) dari Kemendagri tentang pergantian Pj Gubernur.

"Saya nggak tahu, yang tanda tangan kan bukan saya," ungkapnya.

Simak Video: Heru Budi soal Kans Maju Pilgub DKI: Apa Saya Pantas Jadi Gubernur?

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(taa/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads