Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar, mengungkap momen saat F, pria 'koboi', menodongkan pistol kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Asep mengatakan para petugas PPSU langsung berlarian karena ketakutan.
"Orang mereka pada lari, takut namanya ditodong pistol. Yang jelas mereka bilang 'takut banget pak, pada kabur, takut mati'," kata Asep saat dihubungi wartawan, Rabu (16/10/2024).
Aksi penodongan ini terjadi pada Selasa (15/10) kemarin. Saat itu, petugas PPSU hendak memotong ranting pohon yang nyaris tumbang akibat hujan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengatakan saat itu mereka belum menyadari bahwa benda yang diacungkan pelaku, pria F adalah senjata api. Setelah sadar, mereka lantas panik ketakutan. Asep pun ditelepon oleh mereka terkait peristiwa yang terjadi.
"Tadinya anak-anak belum ngeuh kalau itu pistol, harus memperhatikan baru tahu itu pistol, mereka menghentikan pekerjaan lalu turun orang tersebut. Lalu anak-anak merapikan alat, berlari menuju pos sekuriti," ujarnya.
Asep bergerak ke lokasi untuk bertemu dengan terduga pelaku. Saat itu pelaku sempat menyampaikan permintaan maaf, tapi Asep menilai permintaan maaf tersebut justru terdengar arogan. Asep memutuskan melaporkan pelaku ke Polsek Pasar Minggu.
"Iya merasa, 'Saya sudah meminta maaf, ya terus masalahnya apa? Saya sudah minta maaf, kenapa ini sampai kelurahan datang. Saya kan sudah minta maaf' gitu, nadanya tinggi. Ada arogansi di situ, saya menilai kok ini orang minta maaf tapi sikap dan perilakunya tidak menunjukkan penyesalan dan sebagainya," kata dia.
Dalih Tidur Terganggu
Aksi pria 'koboi' menodongkan pistol kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Pejaten Barat, Jakarta Selatan terjadi pada Selasa (15/10) pagi. Pelaku beralasan menodongkan pistol karena merasa tidurnya terganggu suara mesin potong.
"Yang bersangkutan mengaku tidurnya terganggu, karena dia baru tidur sekitar jam 2 malam. Terganggu dengan mesin potong itu, merasa terganggu dia bilang 'Saya tidak tahu kalau ada pohon tumbang, biasa juga saya yang merapikan', jadi tantenya dia yang minta ke paguyuban (merapikan pohon)," kata Asep saat dihubungi wartawan, Rabu (16/10).
Dijelaskan Asep, petugas PPSU datang setelah diminta oleh tante pelaku untuk memotong dahan pohon yang hampir tumbang lantaran dilanda hujan. Namun, hal ini tidak diketahui oleh pelaku.
"Kenapa bisa marah kita tanya, 'Saya tidur terganggu, berisik segala macam'. Kita tanya 'menodongkan pistol?', (dijawab) 'iya saya menodongkan pistol, jenis Barreta' diakuilah, itu jenis pistol," ujarnya.
Saat ini pelaku telah diamankan di Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif kepada pelaku.