"Kami mengecam keras tindakan Israel yang membakar hidup-hidup pengungsi di RS Al-Aqsa. Menyerang pengungsi sekaligus pasien di Rumah Sakit adalah tindakan biadab. Bahkan dalam suasana konflik dan perang sekalipun pengungsi dan pasien RS seharusnya dilindungi," kata Eddy dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).
Secara khusus Wakil Ketua Umum PAN ini meminta Indonesia menggunakan pengaruhnya di PBB untuk segera menggelar sidang darurat Majelis Umum PBB dalam upaya mengecam dan memberikan sanksi internasional pada Israel.
"Bahwa saat ini kita memang sedang menjalani transisi menuju pemerintahan baru, namun pembelaan kota terhadap warga Palestina tidak ada jedanya," imbuh dia.
Kami mendorong Kemenlu mendesak sidang khusus Majelis Umum PBB untuk memberikan sanksi terhadap Israel sekaligus memberikan perlindungan terhadap pengungsi Palestina dan korban kekerasan Israel yang dirawat di RS.
Eddy meyakini segenap Pimpinan MPR RI akan terus menyuarakan pembelaan terhadap Palestina dan segala bentuk penindasan dan penjajahan lainnya.
"Amanat konstitusi jelas dan tegas bahwa Indonesia harus mengambil peran dalam perdamaian dunia sekaligus menghapuskan segala bentuk penjajahan. Peran itu yang akan terus kami jalankan selaku Pimpinan MPR RI," tutup Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat III Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini.
Sebelumnya diberitakan, serangan udara Israel pada Senin (14/10) pagi memicu kobaran api besar yang melalap tenda-tenda pengungsi yang penuh sesak di halaman RS Martir Al-Aqsa, yang kini menampung warga sipil yang mengungsi dari perang. Sedikitnya empat orang tewas, dan beberapa orang lainnya mengalami luka bakar parah.
Sebuah video yang beredar luas dan menjadi viral, seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Rabu (16/10/2024), menunjukkan momen-momen terakhir seorang pemuda Palestina yang terbakar hidup-hidup di area kamp pengungsi itu, dengan orang-orang berteriak saat berjuang memadamkan api.
Pemuda Palestina itu, menurut laporan media, tewas dalam kebakaran tersebut, bersama dengan ibundanya.
Pemuda itu diidentifikasi sebagai Shaaban Al-Dalou, yang baru berusia 20 tahun. Dia disebut sebagai mahasiswa teknik software. (prf/ega)