Beda-beda Pandangan di Internal PDIP soal Gabung Kabinet Prabowo

Beda-beda Pandangan di Internal PDIP soal Gabung Kabinet Prabowo

Dwi Rahmawati, Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 16 Okt 2024 08:34 WIB
Momen hangat tercipta saat Kongres V PDIP di Denpasar. Prabowo, Mega dan Puan tampak asyik swafoto bersama. Penasaran?
Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, dan Puan Maharani (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Nama kader atau tokoh PDIP belum ada yang dipanggil oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk mengisi jabatan menteri, wakil menteri, dan kepala badan di kabinet pemerintahan. Ternyata ada perbedaan pandangan di kalangan internal PDIP apakah masuk kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau tidak.

Kader PDIP tak terlihat saat pemanggilan calon menteri-wakil menteri di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024) dan Selasa (15/10). Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, tetap membuka kemungkinan kadernya dipanggil Prabowo menjadi calon menteri.

"Insyaallah semuanya mungkin terjadi," kata Puan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Puan berbicara tentang peluang kader PDIP dipanggil Prabowo ada Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, jalan bersama. Terkait jawaban Puan itu, Dasco menyebutkan waktu pemanggilan calon-calon menteri oleh Prabowo belum selesai.

"Dan waktu pemanggilan belum selesai," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Wakil Ketua MPR Fraksi PDIP Bambang 'Pacul' Wuryanto menyatakan saat ini ada tiga faksi di partainya ketika menyikapi soal peluang berada di kabinet Prabowo-Gibran. Pendapat dan diskusi dari pandangan berbeda-beda masih dibicarakan.

"Ya gini, kalau saya bicara sama dikau, keputusan itu aku belum dengar (usulan menteri dari PDIP). Tetapi yang berkembang, itu kan, namanya juga pendapat kan berbeda-beda yang berkembang di antara kawan-kawan itu," ujar Pacul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/10).

Megawati dan Prabowo satu meja saat tasyakuran pernikahan Kaesang dan Erina di Puro Mangkunegaran.Megawati dan Prabowo satu meja saat tasyakuran pernikahan Kaesang dan Erina Gudono di Puro Mangkunegaran. (dok. Laily Rachev)

Bambang Pacul menjelaskan tiga faksi atau kluster yang dimaksud adalah ada pihak yang ingin PDIP berada di kabinet, ada juga yang berpandangan untuk tak masuk. Pembicaraan seperti masih bergulir di lingkup internal partai.

"Ada yang ingin segera masuk; ada yang kepengin masuknya nanti saja kita lihat perkembangannya dulu kayak apa; kemudian ada yang mengatakan sudahlah nggak usah masuk. Jadi ada tiga kluster yang sedang berdinamika," tambahnya.

Bambang Pacul mengatakan tiga kluster itu ada di kalangan internal PDIP. Pihaknya juga merespons terkait kedatangan mantan Seskab, Pramono Anung, ke kediaman Prabowo Subianto di tengah pemanggilan calon menteri-wakil menteri.

"Di kawan-kawan pada diskusi. Kan gitu loh. Loh, kalau dikau tanya kok sampai hari ini belum ada? Yang kemarin kok belum ada kader PDIP yang dipanggil ke Kertanegara? Ya memang belum," tutur Pacul.

"Tetapi kan hari ini kan juga masih ada. Kita juga ngerti, mari kita amati bersama. Siapa tahu Bambang Pacul nanti dipanggil. Nah tuh, makanya (soal Pramono hadir ke Kertanegara). Ah udah monggo nanti dilihat. Oh di internal, internal begitu (dinamikanya)," imbuhnya.

Simak Video: Menakar Potensi Gabungnya PDIP di Kabinet Era Prabowo

[Gambas:Video 20detik]


Terkait Pramono bertemu dengan Prabowo, juru bicara PDIP, Chico Hakim, mengatakan Pramono menyampaikan pesan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Chico menyebut Pramono merupakan sosok yang bisa diterima oleh pihak mana pun, termasuk Prabowo.

"Mas Pram bertemu dengan Bapak Prabowo Subianto semata-mata sebagai pembawa pesan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Chico kepada wartawan, Selasa (15/10).

Chico menyebutkan Pramono adalah komunikator yang baik. Menurut dia, Pramono akan tetap berjuang untuk memenangi Pilkada Jakarta, bukan untuk sebagai calon menteri.

"Ini membuktikan bahwa benar Mas Pram adalah orang yang selalu diterima semua pihak dalam tataran politik atas dan sebagai komunikator yang baik," tutur Chico.

"Kaitan dengan pertanyaan seputar pilkada, Mas Pram tetap 'fight' sebagai calon gubernur, bukan sebagai calon menteri," tambahnya.

Simak Video: Menakar Potensi Gabungnya PDIP di Kabinet Era Prabowo

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads