Legislator Soroti Harga Sayur Anjlok, Harap Pemerintah Prabowo Beri Terobosan

Legislator Soroti Harga Sayur Anjlok, Harap Pemerintah Prabowo Beri Terobosan

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Selasa, 15 Okt 2024 03:35 WIB
Wakil Ketua Komisi IV Daniel Johan bersama Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati dan Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy menjadi pembicara dalam dialektika demokrasi dengan topik Monopoli dan Stabilitas Harga Jelang Ramadhan 1437H di Media Center, Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (02/06/2016).
Diskusi tersebut membahas bagaimana kesiapan pemerintah terkait ketersediaan dan kestabilan harga bahan pangan pokok jelang Ramadhan hingga Idul Fitri 2016.
Foto: Daniel Johan (Rengga Sancaya)
Jakarta -

Anggota DPR RI 2024-2029 Daniel Johan menyoroti harga sayur mayur pada sejumlah wilayah di Indonesia anjlok hingga mengakibatkan petani dan industri pangan Indonesia merugi. Dia pun mendorong Pemerintahan Prabowo Subianto untuk memprioritaskan program peningkatan produktivitas pangan di Tanah Air.

"Tentu pangan itu sangat penting, kita berharap pangan itu menjadi prioritas utama buat pemerintahan berikutnya. Isu ini termasuk menjadi perhatian DPR," kata Daniel Johan kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).

Sebagai informasi, anjloknya harga sayur mayur diakibatkan karena overproduksi. Beberapa waktu lalu petani kerap memanen hasil panennya dalam waktu bersamaan, sehingga pasaran menjadi oversupply hingga menyebabkan harga jual turun drastis. Selain itu, adanya konsumsi massal sayur mayur akhir-akhir ini juga berkontribusi pada penurunan harga. Fenomena itu menurut Daniel memperburuk kemajuan sektor pangan di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tengah maraknya impor produk pangan termasuk beras, fenomena harga sayur yang anjlok menjadi kabar buruk bagi industri pertanian kita. Puncak banjir impor pangan yang sudah terjadi selama dua tahun ini harus disiasati," tuturnya.

Lebih lanjut, Ketua DPP PKB ini juga menegaskan pentingnya terobosan baru dari Pemerintahan baru untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Apalagi, lanjut dia, Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki concern terhadap pertanian dan kemandirian pangan.

ADVERTISEMENT

"Ekonomi rakyat sekarang lagi merosot. Semua lagi susah hidupnya. Daya beli anjlok sehingga pemerintah harus benar-benar mencari cara terobosan yang cerdas, khususnya dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan sebagai cita-cita kita bersama," ucap Daniel.

"Tapi langkah yang diambil jangan terlalu membebankan masyarakat, misalnya dengan adanya kenaikan pajak. Sehingga kekuatan Indonesia itu bisa benar-benar kita wujudkan," lanjutnya.

Kemudian, Daniel juga menyoroti terkait isu subsidi pupuk yang selama ini masih banyak masalah turut menyumbang sebagai faktor kurangnya produktivitas pertanian. Dia menilai perlu adanya tata kelola yang baik terkait subsidi pupuk.

"Pemerintah perlu melakukan tata kelola pupuk subsidi dengan baik. Jangan sampai hal tersebut jadi sumber korupsi, karena ini menyangkut nasib para petani agar menekan biaya produksi. Jadi subsidi pupuk tetap berjalan tanpa adanya korupsi," tegasnya.

(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads