.webp)
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyalurkan bantuan pangan ke 3.000 keluarga yang membutuhkan di Jakarta. HNW menyebut bantuan ini merupakan bentuk respons terhadap aspirasi warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok di tengah kondisi penurunan daya beli dan naiknya harga sembako.
Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang mengalami PHK hingga Agustus 2024 mencapai 46.240 orang. Hal ini berdampak terhadap data pergerakan harga-harga, yang mengalami deflasi (penurunan) selama beberapa bulan terakhir, menggambarkan daya beli masyarakat yang terus menurun.
"Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi keutuhan keluarga. Untuk itu kami membagikan paket ketahanan keluarga, berupa sembako terdiri dari beras, minyak goreng, teh, gula, kopi, dan sarden, sehingga para keluarga di Jakarta memiliki ketahanan dalam menghadapi gejolak perekonomian," ujar HNW dalam keterangannya, Senin (14/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikannya dalam seremonial penyaluran program berbagi bingkisan pangan maslahat bersama Yayasan Cahaya Abadi Sejahtera, di Tebet, Minggu (13/10/2024). Anggota DPR-RI Komisi VIII periode 2019-2024 ini menjelaskan dalam kegiatan ini, ia menggandeng Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Mitra Kemaslahatan Baznas RI.
Ia pun mengapresiasi BPKH yang menyalurkan program kemaslahatan bersumber Dana Abadi Umat dalam bentuk yang secara riil menguatkan keluarga Indonesia, seperti bingkisan pangan maslahat. Apalagi Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan membentuk kementerian baru berkaitan urusan tersebut, yakni Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
"Kita mengapresiasi dan berharap rencana pemerintahan baru untuk semakin fokus menguatkan ketahanan keluarga bisa terealisasi, dan sangat baik jika lembaga keumatan seperti BPKH dan Baznas melalui program-program keumatannya turut membantu dalam agenda tersebut. Sehingga ke depan keluarga Indonesia semakin kuat dan mampu menghadirkan peningkatan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045," tutupnya.
(akn/ega)
