RK Cerita Pernah Ditawari Nyagub Lawan Ahok, Akhirnya Anies Jadi Gubernur

RK Cerita Pernah Ditawari Nyagub Lawan Ahok, Akhirnya Anies Jadi Gubernur

Kurniawan Fadilah - detikNews
Jumat, 11 Okt 2024 11:23 WIB
Cagub Jakarta no urut 1, Ridwan Kamil menghadiri sekaligus ikut pemeriksaan kesehatan gratis di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024). Acara tersebut bagian dari kampanye Pilgub Jakarta.
Ridwan Kamil (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), mengaku sempat mendapat tawaran untuk menjadi calon Gubernur Jakarta saat masih menjabat Wali Kota Bandung. Namun RK tidak merinci perihal tawaran tersebut.

"Nah, 2016 saat saya masih Wali Kota Bandung, Pak Pendeta. Saya itu disuruh nyalon Gubernur DKI juga, waktu itu lawan Pak Ahok. Dipanggil saya, Pak, sore hari. 'Kang Emil, Anda Wali Kota Bandung, survei lumayan, partai siap, logistik siap, tolong nyalon di Jakarta'. Itu jam 4 sore. Tolong jawab paling telat jam 8 malam, kira-kira begitu," terang RK saat berkunjung ke Praeses HKBP Distrik VIII Jakarta, Jumat (11/10/2024).

RK mengatakan saat itu dirinya merasa gembira atas penawaran tersebut. Dia juga mengungkap telah memberi kabar perihal penawaran ini kepada sahabat, termasuk ke ibunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya telepon ibu saya kan mengabarkan DKI juga waktu itu. Apa kata ibu saya? Tidak boleh. Hah? Saya memanggil dia mama ya. Gimana ini? Mama tidak mau punya anak yang tidak selesai dalam tugasnya. Kamu kan belum beres jadi Wali Kota Bandung, kamu harus tuntas. Kamu sudah bersumpah 5 tahun beres, kan? Iya. Mama tidak izinkan. Mama tidak ridai. Semua mendukung 99 persen, kecuali satu orang, namanya ibu saya, Pak. Bingung saya, Bu," ujar RK.

Setelah tak mendapat restu, RK mengaku langsung menolak tawaran menjadi Gubernur Jakarta saat itu. Dia mengatakan sejak saat itu melupakan keinginan menjadi Gubernur Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Waktu sudah jam 6 kan. Antara saya ambil ikuti, maaf ya, nafsu saya. Tapi melupakan nasihat ibu saya. Saya ikuti ibu saya. Forget it-lah, gitu ya. Sebuah peluang yang orang jarang dapat, Pak, kan begitu. Nah, menjelang jam 7, keluarlah inspirasi ayat tadi, Pak. Tidak datang rida Tuhan tanpa dimulai rida orang tua Pak. Daripada kualat, kan," ujar RK.

"Akhirnya saya ambil dengan berat hati, Pak. Saya lapor partai. Mohon izin, Bapak A, B, C, terima kasih atas tawarannya. Tapi saya tidak bisa. Saya akan lanjutkan dulu kepemimpinan di Bandung. Waktu saya telepon ibu saya, ibu saya bilang gitu. Di akhirnya dengan kalimat, nanti urusan Jakarta, Anakku, akan datang sendiri di waktu yang tepat. Itu 2016 ya. Saya tolak, Bu. Sudah saya lupakan," terangnya.

Dia juga sekaligus menjelaskan penolakan darinya atas ajakan dari partai membuat mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan bisa tampil dalam kontestasi.

"Seminggu setelah saya menolak, barulah partai-partai itu mencari Pak Anies. Jadi takdirnya Pak Anies Baswedan jadi gubernur itu, ada rangkaian takdir-takdir orang lain yang menyertai. Tidak semerta-merta seperti yang kita baca ya. Karena salah satunya saya tidak jadi," imbuhnya.

Simak: Sudah WA Anies Tapi Belum Bahas Pertemuan, RK: Mungkin Masih Sibuk

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads