Polisi masih menyelidiki dugaan perkelahian yang membuat siswa SMA di Tebet, Jakarta Selatan mengalami koma. Sejumlah saksi dimintai keterangan pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada lima orang saksi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung saat dihubungi detikcom, Kamis (10/10/2024).
Gogo tidak menjelaskan secara detail siapa saja saksi yang diperiksa. Namun, menurut keterangan sementara saksi di lokasi menyebutkan bahwa korban dan diduga pelaku berkelahi satu lawan satu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selasa siang ada perkelahian korban A dengan pelaku N satu lawan satu," imbuhnya.
Polisi saat ini masih mendalami soal motif perkelahian tersebut. Dugaan sementara perkelahian itu dipicu masalah wanita.
"Diduga cekcok mungkin masalah perempuan, ini masih dugaan ya," kata Gogo.
Gogo mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut pada Selasa (8/10). Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kejadian tersebut.
"Ini kejadiannya di belakang sekolah," ucapnya.
Kronologi Versi Ortu
Kuasa hukum korban, Saut Hamonangan Turnip, meminta agar sekolah tidak menutupi kejadian dan meminta polisi untuk segera memeriksa pelaku.
"Kami akan menuntut keadilan sesuai hukum yang berlaku dan akan melaporkan kejadian ini ke pihak terkait," kata Saut, dilansir Antara.
Orang tua korban, M (49) mengungkapkan soal penganiayaan yang membuat anaknya koma tersebut. Menurut M, diduga pelaku sempat mengantar korban ke rumah sakit setelah korban tidak sadarkan diri.
"Murid yang membawa ke rumah sakit ada satu orang yang mengaku sebagai pelaku (berinisial N) dan itu dibenarkan oleh guru sekolah tersebut," ujar ayah korban, M (49), dilansir Antara, Kamis (10/10).
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/10) sekitar pukul 11.45 WIB. Awalnya korban ditarik oleh kakak kelasnya dari kelas XII dan XI dari area sekolah ke luar pagar sekolah.
Korban kemudian dipukul hingga tak sadarkan diri. Saksi yang mengetahui kejadian ini kemudian melaporkan ke pihak sekolah. Selanjutnya pihak sekolah menghubungi keluarga dan membawa korban ke RSUD Budhi Asih.