Cerita Pratikno soal Jokowi Kerap Tolak Pembangunan Rumah Pemberian Negara

Cerita Pratikno soal Jokowi Kerap Tolak Pembangunan Rumah Pemberian Negara

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 08 Okt 2024 16:44 WIB
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Mensesneg Pratikno mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum bisa menempati rumah pemberian negara setelah pensiun pada 20 Oktober mendatang. Hal itu dikarenakan pembangunan rumah dari negara untuk Jokowi yang masih dalam proses.

"Kelihatannya belum," kata Pratikno kepada wartawan di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Pratikno lantas mengungkap alasan pembangunan rumah Jokowi belum jadi, padahal sudah mendekati akhir masa jabatan. Pratikno bercerita Jokowi kerap menolak saat ditanya pembangunan rumah pemberian negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu kan pembangunan rumah dari negara kepada calon mantan presiden dan wakil presiden itu sudah lama, tapi Pak Presiden Jokowi, 'Nggak, nanti aja, nanti aja' itu sejak akhir periode pertama, di tahun ketiga Kemensetneg sudah menawarkan, berkewajiban menawarkan ini, rumah dari negara ini akan di mana, tapi beliau mengatakan tidak," ujarnya.

Sampai periode kedua pun, Jokowi disebut kerap menolak saat bicara soal pembangunan rumah pemberian negara. Itulah yang menjadi alasan kenapa rumah pemberian negara untuk Jokowi belum rampung pada akhir masa jabatan.

ADVERTISEMENT

"Sampai masuk periode kedua, di tahun ketiga Kementerian Sekretaris Negara juga berkewajiban untuk menyampaikan kepada presiden dan wapres, bagaimana ini, berkenan di mana dan seterusnya. Nah ini kewajiban negara ya, kewajiban negara. Tapi beliau 'Nggak, nggak, nggak, nggak', itu akhirnya sekarang belum jadi itu. Jadi mulainya tertunda, terlambat karena keinginan beliau," ujarnya.

Diketahui, pembangunan rumah Jokowi seluas 12 ribu meter persegi berada di tepi Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pembangunan rumah tersebut berlangsung sejak Juni 2024. Setelah tiga bulan pengerjaan, tampak sebuah bangunan bertingkat sudah berdiri.

Dilansir detikJateng, pada Jumat (20/9) proses pembangunan masih berlangsung. Para pekerja terlihat sedang mengerjakan fundamen lantai 2. Besi-besi fundamen tampak menjulang dari balik pagar seng yang mengelilingi lahan seluas sekitar 1 hektare itu. Adapun bangunan lantai dasarnya sudah di tembok dengan bata merah tapi belum diplester.

Sejumlah pekerja terlihat tengah mengerjakan fundamen di lantai atas. Sejumlah truk yang membawa material terlihat keluar masuk di area proyek tersebut.

Pada ujung selatan lahan itu terdapat pohon bambu. Pohon itu sudah ada sebelum para pekerja memasang pagar besi.

Lahan itu berbatasan dengan Jalan Adi Sucipto di sebelah utara, Jalan Bougenville di sisi barat, dan lahan kosong di sisi timur dan barat.

Camat Colomadu Dwi Adi Susilo mengatakan rumah tersebut mungkin belum selesai dibangun hingga saat berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2024.

"Ini sudah dibangun, targetnya Desember. Kemungkinan untuk masa berakhir presiden belum (selesai), tapi masih progres pembangunan," kata Dwi saat dihubungi detikJateng, Jumat (20/9).

(eva/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads