Serba-serbi Hari Surat Menyurat Internasional, Diperingati 9 Oktober

Serba-serbi Hari Surat Menyurat Internasional, Diperingati 9 Oktober

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Rabu, 09 Okt 2024 06:05 WIB
Ilustrasi surat, kotak pos, surat menyurat, kode pos. (Freepik)
Ilustrasi surat menyurat (Foto: Freepik)
Jakarta -

Tanggal 9 Oktober diperingati sebagai Hari Surat Menyurat Internasional (International Letter-Writing Day). Hari ini diperingati bersamaan dengan peringatan Hari Pos Sedunia (World Post Day) yang diselenggarakan oleh Kesatuan Pos Sedunia PBB (Universal Postal Union/UPU).

Berikut ini serba-serbinya:

Hari Surat Menyurat dan Hari Pos Sedunia

Peringatan Hari Surat Menyurat Internasional bermaksud menghargai peran krusial pos dalam memfasilitasi komunikasi antar negara. Sementara peringatan Hari Pos Dunia bertujuan mengapresiasi peran pos dalam mendukung perdagangan internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski memiliki fokus yang sedikit berbeda, namun kedua peringatan hari penting ini sama-sama memperingati tentang pentingnya layanan pos. Secara umum, baik peringatan Hari Surat Menyurat Internasional maupun Hari Pos Sedunia ini saling berkaitan satu sama lain.

Hari Surat Menyurat Internasional memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran akan peran krusial layanan pos dalam menghubungkan orang-orang di seluruh dunia melalui surat. Ini merupakan momen untuk merenungkan bagaimana surat telah membentuk bagian integral dari kehidupan kita, sebelum era email dan pesan elektronik.

ADVERTISEMENT

Sejarah Surat Menyurat dan Tradisi Pos

Sejak tahun 1971, Kesatuan Pos Sedunia (UPU) telah mendorong para penulis muda untuk melakukan kegiatan menulis surat atau surat menyurat dengan tema tertentu. Hal ini merupakan cara yang baik untuk mendorong kaum muda sadar akan peran penting yang dimainkan oleh layanan pos dalam masyarakat. Kegiatan ini juga menumbuhkan kesenangan dalam menulis surat dan membantu memperkuat ikatan persahabatan internasional.

Menurut sejarahnya, jauh sebelum pendirian Kesatuan Pos Sedunia (UPU) oleh PBB, kegiatan surat menyurat sendiri sudah lama dilakukan, yakni oleh Sultan Baghdad Nuruddin. Sistem yang digunakan kala itu adalah dengan memanfaatkan burung merpati sebagai pembawa pesan untuk melakukan surat menyurat.

Pada tahun 1146, Sultan Nuruddin menggunakan burung merpati untuk mengirimkan surat ke sekitar kerajaannya. Surat tersebut digulungkan dan dimasukkan ke dalam sebuah kapsul kayu yang kemudian diselipkan di antara kaki merpati.

Metode tersebut juga diketahui sering digunakan sebagai metode komunikasi selama masa Perang Dunia I (1914-1918). Pengantaran surat menggunakan merpati dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) dalam mengirimkan dan mengembalikan surat. Untuk dapat mencapai keakuratan pengiriman, pasukan AS sampai melakukan pelatihan khusus untuk merpati.

Dalam sejarahnya, penggunaan burung merpati sebagai perantara surat menyurat tergantikan dengan hadirnya jasa pos atau kurir. Dalam proses pengirimannya, kurir surat akan melakukan pengiriman dengan berjalan kaki menuju tujuan atau menunggangi kuda.

Tingginya pilihan surat sebagai alat komunikasi saat itu, membuat surat menyurat dilakukan bahkan antar-negara, sehingga membentuk perjanjian pos di tiap negara. Karena mengalami dirasa terdapat kesulitan dalam prosesnya, kemudian mulai dibentuklah perbaikan aturan surat secara internasional.

(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads