Pengusutan temuan 7 jenazah ramaja di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi telah rampung. Ada beberapa poin hasil kesimpulan polisi terkait kematian ketujuh remaja tersebut.
Sebagai informasi, ketujuh remaja itu ditemukan mengambang di Kali Bekasi, pada Minggu (22/9/2024) pagi. Jenazah ketujuh korban ditemukan tepatnya di belakang Masjid Al-Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT 04 RW 09 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Muhammad Rizki, laki-laki, 19 tahun yang berdomisili di Kampung Bojong Menteng RT 01 RW 01 Kelurahan Bojong Menteng Rawalumbu, Kabupaten Bekasi. Rizky teridentifikasi berdasarkan data gigi, sidik jari, medis atau ciri-ciri medis atau properti barang kepemilikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketujuh orang yang tewas itu adalah Muhammad Rizki (19), Ahmad Dafi (16), Muhamad Farhan (20), Rizki Ramadan (15), Ridho Darmawan (15), Resky Dwi Cahyo (16), dan Vino Satriani (15). Tim Forensik RS Polri Kramat Jati menyatakan ketujuh korban tewas karena tenggelam.
Sebelum temuan 7 jenazah itu, diketahui, Tim patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota melakukan patroli dalam rangka mencegah tawuran dan tindak kejahatan lainnya. Patroli yang dilakukan pada Sabtu (21/10/2024) dini hari itu mendapati puluhan pemuda yang berkumpul di sebuah warung di Jalan Cipendawa.
Hasil penyelidikan polisi, puluhan pemuda itu berkumpul untuk melakukan aksi tawuran. Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti lainnya, diketahui para pemuda tersebut janjian untuk tawuran dengan kode-kode 'pesta ulang tahun' hingga 'syukuran'.
Tim patroli juga menemukan 18 bilah senjata tajam di lokasi berkumpulnya para pemuda tersebut. Dari 22 orang yang berhasil diamankan di lokasi tersebut, tiga di antaranya ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa senjata tajam.
Lantas, apa saja hasil pengusutan polisi terkait kematian 7 orang di Kali Bekasi? Berikut ini fakta-faktanya yang dirangkum detikcom, Sabtu (5/10/2024).
![]() |
7 Korban Tewas Bagian dari Kumpulan Pemuda
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan ketujuh korban tewas di Kali Bekasi adalah bagian dari kumpulan pemuda di Jalan Cipendawa.
"Dari hasil keterangan saksi-saksi yang diperiksa, bahwa ketujuh orang tersebut ikut bersama-sama berkumpul di Cipendawa," kata Ade Ary saat dihubungi detikcom, Jumat (4/10).
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh menjelaskan dari sekitar 90-an pemuda yang kumpul di Jalan Cipendawa, sebagian besar memang tidak saling mengenal satu sama lain. Akan tetapi, salah satu saksi sempat mengenali salah satu korban Ahmad Dafi, korban tewas, sempat ikut berkumpul di situ.
"Jadi pada saat mereka kumpul di situ, sebagian besar tidak saling kenal. Tetapi, ada satu-dua orang yang dikenali, salah satunya Ahmad Dafi (korban tewas) itu ada yang mengenali," kata Audy.
"Ada saksi yang mengenali Dafi itu, dia saudaranya Ahmad Dafi. Saudaranya itu ikut dalam perkumpulan itu juga," imbuhnya.
7 Korban Tewas Akibat Tenggelam
Tim dokter gabungan telah mengidentifikasi penyebab tewasnya 7 anak muda yang jenazahnya ditemukan di Kali Bekasi. Dokter menyatakan ketujuh korban tewas akibat tenggelam.
Kesimpulan itu disampaikan Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal RS Bhayangkara Polri Kramat Jati dr Farah dalam jumpa pers di Polres Metro Bekasi Kota. Tim dokter tidak menemukan luka di tubuh korban.
"Kemudian pada tujuh jenazah tidak ditemukan luka terbuka maupun patah tulang. Hasil kesimpulan, tujuh jenazah meninggal dalam kondisi tenggelam," kata Farah dalam jumpa pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (4/10).
7 Korban Tewas Positif Alkohol
Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan toksikologi forensik terhadap 7 jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi. Hasil pemeriksaan ditemukan terdapat kandungan etanol pada ketujuh jenazah tersebut.
"Untuk parameter alkohol, kami temukan di semua organ tubuh dari ketujuh korban itu positif alkohol jenis etanol atau etanol dengan unsur-unsur C2H5OH dengan berbagai variasi alat atau konsentrasi," ujar Pemeriksa Toksikologi Forensik Puslabfor Polri, AKP Helmiady, di lokasi yang sama.
Simak Video: Teka-teki 7 Mayat di Kali Bekasi Belum Dapat Teridentifikasi
Baca fakta lainnya di halaman selanjutnya.....
Kumpulan Pemuda Minum-minum Alkohol
Kumpulan anak baru gede (ABG) itu mengonsumsi minuman beralkohol sebelum dan saat kumpul di warung tersebut.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh mengatakan ada pemuda yang sudah minum alkohol di Cikunir sebelum mereka berpindah dan berkumpul ke Jalan Cipendawa. Informasi ini didapatkan dari pemeriksaan sejumlah saksi terkait penemuan 7 jenazah di Kali Bekasi.
"Ini dari keterangan saksi-saksi yang kami periksa, kami peroleh fakta bahwa sekumpulan anak muda itu berkumpul di Cikunir, dan di Cikunir tersebut mereka mengonsumsi minuman alkohol," kata Audy di Mapolres Metro Bekasi Kota, Bekasi, Jumat (4/10).
Hasil Analisis CCTV
Polisi mengungkapkan adanya perkumpulan puluhan remaja di sebuah warung di Jalan Cipendawa, Jatiasih, sebelum 7 mayat ditemukan di Kali Bekasi. Perkumpulan puluhan remaja ini terungkap dari rekaman CCTV.
Rekaman CCTV itu tersebar di 3 titik di sekitar Jalan Cipendawa, Jatiasih, Kota Bekasi. Perwakilan Tim Digital Forensic Polda Metro Jaya, Bripka Rujit Kuswinoto, mengungkapkan terdapat 13 timeline momen pemuda berkumpul hingga bubar pada Sabtu (21/9/2024) dini hari.
![]() |
"Sesuai dengan hasil analisa metadata persesuaian waktu, kami sampaikan untuk rangkuman hasil dari tiga data CCTV ini. Yaitu yang pertama, sekelompok pemuda tampak visualisasi menggunakan beberapa motor berbonceng, ada yang n2, ada yang bonceng 3," kata Rujit dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (4/10).
Tak Ada Pelanggaran SOP Tim Patroli
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan propam telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap tim patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota terkait kasus tujuh orang tewas tenggelam di Bekasi. Ade Ary mengatakan tak ada pelanggaran prosedur ataupun etik yang ditemukan.
Sebagai informasi, pemeriksaan internal dilakukan setelah ada tujuh orang tewas tenggelam di sungai di Bekasi, Jawa Barat. Tujuh orang itu diduga tenggelam karena kabur dari polisi yang melakukan razia mencegah tawuran.
Pemeriksaan internal kemudian dilakukan oleh Bidpropam Polda Metro Jaya terkait tindakan petugas saat membubarkan orang-orang yang berkumpul di Jalan Cipendawa, Jatiasih, Bekasi, pada 21 September 2024 dini hari. Hasil pemeriksaan kemudian menunjukkan tidak ditemukan pelanggaran yang dilakukan petugas.
"Berdasarkan pemeriksaan dari Bidpropam Polda Metro Jaya, terhadap para petugas yang melaksanakan patroli, hasilnya adalah tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran disiplin maupun kode etik," kata Ade dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Bekasi, Jumat (4/10/2024).
Simak Video: Teka-teki 7 Mayat di Kali Bekasi Belum Dapat Teridentifikasi
Baca fakta lainnya di halaman selanjutnya....
Uraian Singkat Kejadian
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani, mengungkapkan uraian singkat kronologi kejadian temuan 7 mayat di Kali Bekasi, tepatnya di belakang masjid Al-Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT 04 RW 09 Kel Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi pada Minggu, 22 September 2024 pagi. Dani menjelaskan, sebelum ketujuh mayat ditemukan, Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota menemukan adanya puluhan pemuda yang berkumpul di sebuah bedeng di depan PT Semen Merah Putih, Jalan Cipendawa I, pada Sabtu (21/9) pukul 02.00 WIB. Tim patroli meluncur ke lokasi setelah melakukan patroli siber dan mengetahui adanya perkumpulan pemuda yang diduga hendak melakukan tawuran.
"Perintis patroli tersebut kemudian tiba di TKP. Pada saat patroli perintis tiba, sekumpulan pemuda langsung melarikan diri," kata Dani.
Tim patroli saat itu berhasil mengamankan sejumlah orang. Namun, beberapa di antaranya melarikan diri dengan melompat ke Kali Bekasi.
"Ada beberapa yang dapat diamankan, kemudian ada beberapa lagi yang kabur dan melompat ke sungai," ungkapnya.
Setelah mengamankan beberapa orang di lokasi, Tim Patroli Perintis Presisi kemudian melakukan penyisiran di bantaran sungai.
Pada saat itu, anggota patroli mendapatkan 2 orang yang mau melompat ke kali. Kedua orang itu kemudian diselamatkan oleh anggota patroli.
![]() |
"Setelah mengamankan, anggota Patroli Perintis Presisi menyisir bantaran sungai dan menemukan para pemuda ada yang melompat ke sungai. Pada saat melakukan penyisiran anggota patroli mendapatkan dua orang yang mau melompat, namun diimbau dan dibantu untuk naik karena berbahaya," jelasnya.
Selanjutnya, tim patroli meminta bantuan Polsek Rawalumbu untuk mengangkut para pemuda yang telah diamankan di Jalan Cipendawa I. Polisi juga menyita puluhan motor dan senjata tajam saat itu.
"Setelah itu anggota Patroli Perintis Presisi meminta bantuan Polsek Rawa Lumbu untuk mengangkut pemuda yang diamankan, ada juga sekitar 30 roda dua dan sekitar 18 senjata tajam," jelasnya.
Selang sehari setelah kejadian tersebut, polisi mendapatkan informasi terkait adanya temuan 7 mayat di Kali Bekasi. Polisi mendatangi lokasi dan mengevakuasi ketujuh mayat tersebut ke RS Polri.
"Sehingga, akhirnya pada Hari Minggu tanggal 22 September 2024 warga di sekitar Kali Bekasi menemukan adanya 7 mayat yang ada di sungai dan dilaporkan ke polsek Jatiasih," pungkas Dani.
Simak Video: Teka-teki 7 Mayat di Kali Bekasi Belum Dapat Teridentifikasi