Situasi Memanas, WNI Diimbau Tak Lakukan Perjalanan ke Lebanon-Israel

Situasi Memanas, WNI Diimbau Tak Lakukan Perjalanan ke Lebanon-Israel

Zunita Putri - detikNews
Jumat, 04 Okt 2024 17:06 WIB
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha saat acara diskusi sosialisasi Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2024 tentang Pedoman Pendampingan WNI yang Menghadapi Ancaman Hukuman Mati di Luar Negeri di Hotel Ibis Styles Yogyakarta, Kamis (20/6/2024)
Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha (Jauh Hari Wawan/detikJogja)
Jakarta -

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI meminta warga negara Indonesia (WNI) tidak melakukan perjalanan ke wilayah rawan konflik, seperti Lebanon, Gaza, hingga Israel. Kemlu juga mewanti-wanti WNI yang melakukan perjalanan dan transit ke wilayah Timur Tengah.

Awalnya, Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengimbau WNI yang masih berada di Lebanon, Suriah, Yaman, Israel, dan Palestina, untuk meningkatkan kewaspadaan. Judha meminta para WNI menghindari lokasi yang rawan serta selalu menjalin komunikasi dengan perwakilan RI terdekat.

"Termasuk kalau ada permintaan evakuasi mohon dapat diikuti jangan tunda sampai situasi makin memburuk, kemampuan pusat dan perwakilan RI akan sangat terbatas untuk bisa menyelamatkan mereka. Jadi kita sampaikan apa adanya, bahwa kenapa kita lakukan sekarang sebelum situasi tambah memburuk, kita lakukan ketika masih ada kesempatan," kata Judha dalam press briefing di Kemlu, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Judha kemudian mengimbau masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke Lebanon-Palestina untuk ditunda. Judha mengatakan imbauan ini disampaikannya karena mendapat laporan bahwa masih ada WNI yang melakukan perjalanan ke wilayah rawan konflik.

"Kemudian, bagi WN kita yang memiliki rencana berkunjung ke Lebanon, Suriah, Iran, Palestina, Israel, kami meminta untuk tidak dapat menunda perjalanan. Kami masih mencatat ada WN kita yang lakukan perjalanan ke Israel walaupun untuk tujuan situasi religi, dalam situasi saat ini kami sangat mengimbau perjalanan tersebut agar ditunda," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Judha juga mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar negeri dan membutuhkan transit di negara Timur Tengah untuk waspada. Hal ini mencegah ada WNI yang terdampar.

"Terakhir, ketika ada serangan rudal antara Israel dan juga beberapa titik konflik yang lain kemungkinan beberapa negara di Timur Tengah melalukan penutupan wilayah udara sangat tinggi. Oleh karena itu, bagi warga negara kita yang memiliki rencana perjalanan dan akan menggunakan wilayah Timteng untuk transit, seperti di Abu Dhabi, Dubai, kemudian Doha, dan beberapa titik transit lain, please respect this instruction," tuturnya.

"Antisipasi kalau ada gangguan penerbangan, untuk menghindari warga negara kita stranded di beberapa titik penerbangan," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Judha juga menyampaikan data situasi keadaan kawasan Timur Tengah beserta jumlah WNI yang berada di sana.

1. Palestina/Israel status siaga I
Jumlah WNI 4 di Palestina, 231 di Israel

2. Lebanon status siaga I, jumlah WNI 116

3. Iran status siaga II, jumlah WNI 391

4. Suriah statusnya siaga III, dan siaga I di beberapa wilayah, yakni Al Hasakeh, Ar Raqqah, Deir ez-Zur, dan Idlib. Jumlah WNI di Suriah 1.201 orang.

Simak Video: Israel Minta Penduduk di Lebanon Selatan Segera Evakuasi

[Gambas:Video 20detik]


(zap/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads