Anak Muda Deklarasi Konservasi Lingkungan, KLHK: Mereka Pemilik Masa Depan

Anak Muda Deklarasi Konservasi Lingkungan, KLHK: Mereka Pemilik Masa Depan

Maulana Ilhami Fawdi - detikNews
Rabu, 02 Okt 2024 17:25 WIB
Deklarasi dibacakan oleh para peserta Youth Conservation Fest 2024. Acara tersebut diselenggarakan oleh KLHK, BRGM dan Institut Hijau Indonesia di Taman Wisata Alam Angke, Jakarta Utara, Rabu (2/10/2024). Foto: Fawdi/detikcom
Foto: Deklarasi dibacakan oleh para peserta Youth Conservation Fest 2024. Acara tersebut diselenggarakan oleh KLHK, BRGM dan Institut Hijau Indonesia di Taman Wisata Alam Angke, Jakarta Utara, Rabu (2/10/2024). Foto: Fawdi/detikcom
Jakarta -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi deklarasi yang dibacakan oleh anak muda untuk menjaga lingkungan. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Satyawan Pudyatmoko, mengatakan anak muda memiliki peran penting dalam penyelamatan lingkungan.

Deklarasi tersebut dibacakan oleh para peserta Youth Conservation Fest 2024, acara tersebut diselenggarakan oleh KLHK, BRGM dan Institut Hijau Indonesia. Menurut Satyawan, secara demografi, anak muda memiliki jumlah yang cukup besar di Indonesia.

Karena itu, kesadaran anak muda dalam menjaga lingkungan menjadi salah satu langkah penting untuk mengatasi tiga krisis planet atau triple planetary crisis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat menyambut baik ya deklarasi yang disampaikan oleh generasi muda, dengan semangat dan berjanji untuk menjalankan konservasi keanekaragaman hayati, pengurangan sampah, lalu pencegahan perubahan iklim yang makin lama mungkin makin tidak terkendali," kata Satyawan di Taman Wisata Alam Angke, Jakarta Utara, Rabu (2/10/2024).

"Ini menjadi satu energi yang sangat luar biasa bagi usaha-usaha kita dalam mengembangkan atau menanggulangi triple planetary crisis. Karena pemuda ini kan populasinya cukup besar, 40 persen dari penduduk Indonesia, secara demografis, itu adalah anak-anak muda dan mereka pemilik masa depan," ucapnya.

ADVERTISEMENT
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Satyawan Pudyatmoko. Foto: Fawdi/detikcomDirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Satyawan Pudyatmoko. Foto: Fawdi/detikcom

Satyawan berharap semakin banyak anak muda yang ikut dan sadar terkait konservasi lingkungan. Dia mengatakan, KLHK akan terus mendukung anak muda yang memiliki inisiatif dan inovasi di konservasi lingkungan.

"Ini ada kegiatan atau program yang kita lakukan secara reguler, secara terus-menerus. Jadi keberlanjutan bukan hanya keberlanjutan bahwa kegiatan ini kita lakukan secara reguler setiap tahun, tapi keberlanjutan dalam pengertian juga bahwa apa yang kita pelajari bersama ini ada kegiatan konkretnya yang ada di lapangan, dan itu dikerjakan dari satu kelas ke kelas-kelas berikutnya," katanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Ayu Dewi Utara, berharap adanya kegiatan Youth Conservation Fest dapat menghasilkan lebih banyak anak muda yang mampu berkontribusi dalam upaya konservasi lingkungan di lapangan.

"Dengan semangat anak-anak muda yang mereka sudah mulai mengerti nih, konservasi bagaimana, rehabilitasi bagaimana, restorasi bagaimana, harapannya kita pasti akan lebih mencapai keberhasilan dalam setiap usaha konservasi, rehabilitasi di tingkat tapak," ucapnya.

Integrasi Kawasan Konservasi

Satyawan juga menyampaikan pentingnya upaya konservasi di dalam wilayah konservasi maupun di luar wilayah konservasi. Alasannya, karena sejumlah satwa liar yang dilindungi seperti gajah, orang utan hingga harimau hidup di luar area konservasi.

Dia mengatakan integrasi itu bisa dilakukan oleh KLHK setelah hadirnya Undang-undang No.32 tahun 2024 tentang Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya. Menurutnya langkah integrasi dalam konservasi itu merupakan tanggung jawab negara.

"Kita sudah mengesahkan UU Nomor 32 tahun 2024, namanya Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya, kita selain di kawasan-kawasan konservasi, juga bertanggung jawab untuk melakukan konservasi tumbuhan, satwa liar, yang berada di luar kawasan konversasi," katanya.

"Mengapa kawasan-kawasan ini penting, yang kita sebut sebagai area preservasi? Karena, ternyata itu banyak hewan seperti gajah, harimau, orang utan, itu yang hidupnya berada di luar kawasan konservasi, nah ini juga harus kita konservasi secara terintegrasi antara kawasan konservasi dan kawasan di luar konservasi," jelasnya.

(taa/taa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads