Tak sampai di sana, korban juga disebut kerap bekerja overtime atau lembur tanpa diberi bayaran. Atas beberapa perlakuan tersebut, korban akhirnya memutuskan melaporkan perusahaan tersebut ke polisi.
"Selain kekerasan, korban mengalami kerja lembur, yang melewati batas waktu, dan juga tidak dapat hak korban untuk mendapatkan cuti hari besar keagamaan. Terkait hak yang tidak didapatkan, hak cuti, hak kerja lembur melewati batas, keterangan korban tidak dibayarkan," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui ada total 230 orang yang bekerja di perusahaan yang tersebut. Namun pihak kepolisian masih mendata siapa saja karyawan yang menjadi korban dugaan kekerasan yang dilakukan bos perusahaan.
Simak Video: Fakta soal Kekerasan di Perusahaan Animasi Menteng: Kantor Kosong-Bos Diburu
(aik/aik)