Seperti diketahui, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengirim 34 delegasi terbaik di ajang WSC 2024. Adapun ke-34 delegasi ini terdiri atas 15 competitor, 11 expert, satu technical delegate, dua technical delegate assistant, satu official delegate, dan empat member observer.
Dari delegasi tersebut, salah satu peserta asal Jawa Barat Favian Ahza Putra Sobar meraih medali emas untuk bidang IT Network System Administration. Favian merupakan alumni SMK Negeri 1 Kota Cimahi, Jabar, dan mahasiswa Universitas Komputer (Unikom) Indonesia.
Selain oleh Favian, medali emas Indonesia diraih oleh pasangan Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As'ari yang beradu kompetensi di bidang Rail Vehicle Technology. Cahyo Dwi merupakan alumni SMKN 8 Jember, Jawa Timur, yang saat ini bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sedangkan Mohamad As'ari merupakan alumni SMKN 2 Sragen, Jawa Tengah, yang bekerja di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Sementara itu, medali perak diraih oleh alumni SMKN 1 Cimahi atas nama Fikhi Akmal, yang merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Fikri meraih medali perak untuk adu kompetensi di bidang elektronik. Di sisi lain, Medal for Excellence diraih oleh Reho Kurnia, alumni SMK Tunas Harapan Pati, Jateng, yang sudah berkarier di PT Denso Indonesia. Reho meraih Medal for Excellence pada bidang Industrial Control.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Tatang Muttaqin pun menyampaikan apresiasi kepada para pemenang sekaligus seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mempersiapkan delegasi Indonesia.
"Alhamdulillah, kompetisi ini menjadi simbol pentingnya keterampilan teknis dalam membangun masa depan yang lebih baik, sekaligus mencerminkan komitmen kita untuk terus meningkatkan kompetensi generasi muda Indonesia. Kesuksesan meraih medali juga menjadi terasa lebih istimewa dengan berkah Maulid Nabi," kata Tatang dalam keterangan tertulis, Senin (30/9/2024).
Tatang menilai World Skills Competition bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan panggung dunia yang menyatukan pemuda bertalenta dari seluruh penjuru. Ajang ini juga menjadi wadah penghubung dunia usaha, industri, pendidikan, dan pemerintah dalam mempromosikan keterampilan kejuruan.
Sebagai informasi, pada kompetisi kali ini, Indonesia mengikuti 11 bidang lomba kejuruan dengan 11 expert, 15 competitor, dan didampingi oleh para technical delegate, technical delegates assistants, official delegate, serta member observer dari lingkungan Kemendikbud Ristek. Sementara untuk bidang Rail Vehicle Technology, Indonesia didukung penuh oleh PT Kereta Api Indonesia. (akd/ega)