Siswa MTs Tewas Dilempar Kayu, Komisi VIII DPR Desak Evaluasi Pengawasan

Siswa MTs Tewas Dilempar Kayu, Komisi VIII DPR Desak Evaluasi Pengawasan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 30 Sep 2024 06:47 WIB
Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi
Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi. (Dok. Humas Kemenag)
Jakarta -

Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, meminta agar polisi mengusut tuntas kasus kematian siswa MTs di Blitar, Jawa Timur, inisial KAF (13) usai dilempar kayu berpaku oleh guru pendamping. Dia meminta pelaku bertanggung jawab.

"Sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI, saya mendesak aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara transparan dan profesional, agar pihak yang bersalah dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Ashabul Kahfi kepada wartawan, Minggu (29/9/2024).

Ashabul Kahfi prihatin dengan kasus tersebut. Dia meminta agar lembaga pendidikan khususnya madrasah dan pesantren menjadi tempat yang aman untuk para santri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat prihatin atas kejadian yang menimpa KAF, seorang siswa MTs di Blitar, yang meninggal akibat tindakan tidak bertanggung jawab oleh pendamping santri. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, kita harus memastikan bahwa lembaga pendidikan, khususnya pesantren dan madrasah, menjadi tempat yang aman bagi para santri untuk belajar dan berkembang," jelasnya.

Minta Pengawasan di Madrasah Dievaluasi

Selain itu, Ashabul Kahfi juga meminta adanya evaluasi menyeluruh di lembaga pendidikan keagamaan. Menurutnya, skema pengawasan harus dilakukan perbaikan.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, saya juga mendorong adanya evaluasi terhadap mekanisme pengawasan dalam lembaga pendidikan, khususnya terkait pembinaan dan perilaku pendamping santri," jelas dia.

Lebih lanjut, Ashabul Kahfi menekankan bahwa kekerasan tidak dibenarkan dalam dunia pendidikan. Dia meminta permasalahan di madrasah dan pesantren dilakukan dengan pendekatan persuasif tanpa kekerasan.

"Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik maupun verbal, tidak dapat dibenarkan di lingkungan pendidikan. Pendidikan harus mencerminkan nilai-nilai kebijaksanaan, kesabaran, dan keteladanan. Saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali, dan pemerintah bersama lembaga terkait harus memperkuat regulasi serta pengawasan di institusi pendidikan keagamaan," jelasnya.

Siswa MTs di Blitar Tewas Dilempar Kayu Berpaku

Polres Blitar Kota tengah menyelidiki kasus tewasnya KAF di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. KAF tewas setelah dilempar kayu oleh guru pendamping santri.

Dilansir detikJatim, kejadian ini berlangsung pada Minggu (15/9). Kasi Humas Iptu Samsul Anwar menyebutkan tim PPA Satreskrim Polres Blitar Kota tengah menyelidiki peristiwa tersebut.

Sejumlah saksi, termasuk oknum pendamping santri yang melemparkan kayu tersebut, telah dimintai keterangan. Namun polisi belum melakukan penetapan sebagai tersangka.

"Sudah dimintai keterangan (pendamping santri) dan mengakui itu. Tapi belum dilakukan penetapan tersangka karena masih menunggu laporan resmi dari pihak keluarga korban," jelasnya, Jumat (27/9).

Lihat juga video 'Siswa SMP di Deli Serdang Tewas Seusai Dihukum Squat Jump 100 Kali':

[Gambas:Video 20detik]

(lir/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads