Korban KM Tristar I Ditemukan Tertimpa Truk
Selasa, 20 Mar 2007 20:05 WIB
Palembang - Masih ingat dengan peristiwa tenggelamnya KM Tristar I di Selat Bangka, pada 28 Desember 2006 lalu? Setelah pencarian korban dihentikan setelah sebulan kapal tenggalam, kini sesosok korban ditemukan di dalam kerangka kapal tersebut.Sosok mayat yang diperkirakan berjenis kelamin laki-laki, memang sudah menjadi tengkorak. Saat ditemukan jasadnya dalam posisi tertimpa sebuah truk 120 PS berwarna kuning, di dalam kapal yang kini masih berada di dasar laut tersebut. Korban tersebut kali pertama ditemukan tim penyelam PT Timas, pukul Senin (19/03/2007) sekitar pukul 10.00 WIB, ketika hendak mengevakuasi kendaraan yang akan diangkat ke permukaan dengan terlebih dulu membersihkan lumpur. Menurut Kasi Penyelamatan Adpel Palembang, Fourmansyah, saat dihubungi melalui telepon, Palembang, Selasa (20/03/2007), membenarkan mayat tersebut ditemukan tim penyelam PT Timas persis di bawah sasis kendaraan."Namun sayang, pelat kendaraan truk tersebut sudah hilang. Jadi kita tidak bisa mengidentifikasi truk itu milik siapa," ujar Fourmansyah.Korban yang ditemukan tersebut langsung dibawa ke Posko Sungsang. Setelah itu, korban dibawa ke Dermaga Penumpang Pelabuhan Boom Baru Palembang, dengan menggunakan speedboat milik tim gabungan Dit Polair, KPLP dan Sional Palembang."Meskipun mereka (PT Timas, red) bekerja untuk mengevakuasi kapal, mayat tetap mendapat prioritas utama untuk dibawa segera ke permukaan. Inilah yang selalu kita tekankan kepada mereka untuk menomorsatukan korban. Siapa tahu, mayat tersebut berhasil diidentifikasi oleh keluarga," jelas Fourmansyah.Sampai hari ini, korban tersebut masih belum dapat diidentifikasi dengan jelas. Tim dokter Rumah Sakit Umum Moehammad Husin, Palembang, mencoba mengidentifikasi korban. Rencananya, hari ini, korban akan diidentifikasi.Sebagai informasi, Kapal Tristar I rute Pelabuhan 35 Ilir-Mentok, Bangka Belitung, akibat diterjang badai ombak di perairan luar Tanjung Buyut, Selat Bangka, Kamis (28/12/2006), sekitar pukul 22.45 WIB, tenggelam. Menurut catatan resmi kepolisian dan instansi terkait, 31 penumpang selamat dan 27 orang dinyatakan meninggal termasuk nakhoda, Muhammad Nuh. Turut tenggelam, 2 fuso, 8 truk, 1 mobil, dan 2 sepeda motor ditambah 42 sapi, 4.500 ekor ayam, dan 4 ton rambutan.Lalu, Mahkamah Pelayaran dalam sidangnya menyatakan, dugaan sementara kasus tenggelamnya Kapal Tristar 1 ini disebabkan karena cuaca yang sangat buruk. "Namun tidak menutup kemungkinan, faktor human error tetap menjadi faktor tambahan tenggelamnya kapal ini," tegas ketua sidang Capt Zainuddin SH MM. Mahkamah Pelayaran pun menetapkan Erwan (mualim I), Ahmad Zulkarnaen (mualim II), dan Supriadi (mualim III) menjadi tersangka, dan nasibnya akan ditentukan satu bulan lagi di Jakarta. Sementara Edith (43), salah seorang warga yang tidak mengetahui kabar kerabatnya yang menjadi korban kapal Tristar I, berharap kerangka itu adalah suaminya, yang bernama Arfandi (46).Edith langsung menuju ke pelabuhan Boom Baru, setelah mengetahui ada penemuan bangkai di kapal Tristar I. Diceritakan Edith kepada pers, saat memeringati 40 hari kematian suaminya, anak mereka bermimpi dimarahi suaminya itu. Sementara kakak iparnya, yang bernama Iskandar, bermimpi melihat suaminya itu berpakian rapi menghadiri sebuah pesta."Kami berharap jasad itu adalah suami saya," harapnya.
(tw/ary)