Arab Saudi tiba-tiba mengumumkan inisiatif membentuk koalisi global yang terdiri dari berbagai negara untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka. Lantas bisa kah koalisi tersebut memperjuangkan kemerdekaan Palestina?
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai itu mustahil terjadi. Dia menyebut kemerdekaan Palestina bergantung pada Israel sebagai penjajah.
"Tidak bisa. Semua bergantung Israel yang menduduki tanah Palestina. Tidak ada aturan, tapi pihak yang menduduki harus mengakui kemerdekaan," kata Hikmahanto saat dihubungi, Jumat (27/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hikmahanto lalu mencontohkan Indonesia. Dia menyebut Indonesia tidak langsung merdeka meskipun sudah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 dan diakui sejumlah negara.
"Seperti Indonesia, meski kita sudah proklamasikan kemerdekaan dan sejumlah negara mengakui, tapi Belanda baru mengakui Indonesia sebagai negara kan 27 Desember tahun 1949, artinya Indonesia harus berperang dengan Belanda untuk mendapatkan kedaulatannya secara sempurna. Negara yang menduduki harus mengakui dan keluar dari bangsa yang diduduki baik secara de facto, maupun de jure," ucapnya.
Selain itu, Hikmahanto menyebut inisiatif membentuk koalisi sebetulnya bukan hal baru. Namun, mengajak negara-negara Eropa belum pernah terjadi sebelumnya.
"Sebenarnya ide ini bukan hal baru. Ini banyak disuarakan oleh negara-negara, termasuk Indonesia, kecuali Iran dan kelompok Hamas, yang menghendaki Palestina Merdeka dengan meniadakan negara Israel," ucapnya.
"Hanya saja apa yang disampaikan oleh Arab Saudi adalah memasukkan Eropa. Jadi ini hal baru. Memang belakangan banyak negara Eropa yang menghendaki Palestina Meedeka berdampingan dengan Israel. Negara Eropa ini seperti Spanyol dan Irlandia, meski Inggris dan beberapa negara tetap menyerahkan Palestina merdeka merupakan keputusan Israel," lanjutnya.
Meski begitu, dia menyebut koalisi ini bisa menjadi daya tekan bagi Israel untuk mengakui kemerdekaan Palestina. Dia menilai inisiatif ini juga bisa menghentikan serangan ke Gaza tanpa harus kehilangan muka.
"Apa yang disampaikan Saudi ini bisa menjadi hal positif sebagai daya tekan bagi Israel agar mengakui Palestina Merdeka. Tapi ide ini juga sebenarnya untuk memberi jalan bagi Israel untuk menghentikan serangan ke Gaza tanpa kehilangan muka,
Simak Video: Video: Penampakan Ledakan di Beirut Lebanon saat Dibombardir Israel