KPK Periksa PNS Badan Karantina, Dalami soal Pembelian Aset untuk SYL

KPK Periksa PNS Badan Karantina, Dalami soal Pembelian Aset untuk SYL

Rumondang Naibaho - detikNews
Kamis, 26 Sep 2024 22:33 WIB
Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto (Yogi-detikcom)
Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto (Yogi/detikcom)
Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa pegawai negeri sipil pada Badan Karantina Indonesia Fardianto Eko Saputro. Dalam pemeriksaan itu, penyidik mendalami terkait pembelian barang atau aset untuk mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyebutkan pemeriksaan telah dilakukan pada Rabu (25/9/2024) lalu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

"Saksi tersebut hadir. Didalami terkait dengan pembelian barang atau aset untuk SYL yang berasal dari setoran Badan Karantina Kementerian Pertanian," kata Tessa dalam keterangan tertulis, Kamis (26/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, KPK telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap anak SYL yang merupakan anggota DPR RI Fraksi NasDem, Indira Chunda Thita dan cucu SYL bernama Andi Tenri Bilang Radisyah Melati alias Bibie.

Pemanggilan itu dilakukan sebagaimana janji KPK yang menyatakan bakal mendalami keluarga SYL di tahap penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan oleh politikus Partai NasDem itu.

ADVERTISEMENT

Adapun janji tersebut disampaikan KPK merespons putusan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat di kasus pemerasan, Kamis (11/7). Menurut hakim, keluarga SYL turut menikmati hasil dari tindak pidana pemerasan.

SYL telah divonis 10 tahun penjara di kasus pemerasan Rp 44,6 miliar. Salah satu hal memberatkan vonis adalah SYL berbelit-belit dalam memberikan keterangan, dan keluarganya yang turut menikmati hasil korupsi.

"Hal-hal yang memberatkan, Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangan, Terdakwa selaku penyelenggara negara yaitu selaku Menteri Pertanian RI tidak memberikan teladan yang baik sebagai pejabat publik," ujar ketua majelis hakim Rianto Adam Pontoh dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

"Terdakwa dan keluarga Terdakwa serta kolega Terdakwa telah menikmati hasil tindak pidana korupsi," katanya.

(ond/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads