150 Siswa Asal Papua Dititip di SPN Polda Jatim, As SDM Tekankan Persaudaraan

150 Siswa Asal Papua Dititip di SPN Polda Jatim, As SDM Tekankan Persaudaraan

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 25 Sep 2024 16:20 WIB
As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo
Ilustrasi Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo mengingatkan agar rasa persaudaraan antara siswa Bintara Polri asal Polda Jawa Timur (Jatim) dan siswa Bintara asal Polda Papua yang menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto terus dipupuk dan dijaga. Irjen Dedi juga meminta antarsiswa saling mengingatkan.

Untuk diketahui, dari 900 siswa Bintara di SPN Polda Jatim, 150 orang berasal dari Polda Papua. Irjen Dedi menekankan seluruh siswa SPN adalah saudara.

"Dari Jawa Timur, mulai paling ujung Ngawi sampai Banyuwangi, dari tengah Gresik sampai dengan paling atas itu Trenggalek itu adalah saudara. Yang dari Jatim, yang dari Papua ini semua juga adalah saudara. Ini adalah sahabat, teman yang sama-sama berjuang untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Irjen Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SPN Mojokerto Polda Jatim Kombes Agus Wibowo mengakui memang semula ada kendala perbedaan bahasa antara siswa asal Jatim dengan Papua. Namun sistem keluarga asuh di SPN membuat mereka akhirnya berbaur dan saling memahami.

"Jadi kita tidak menggabungkan siswa-siswa dari Papua dalam satu kelompok. Tapi kita menyebar mereka di semua pleton dengan harapan mereka bisa lebih terbiasa dan cepat belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan baru," terang Agus.

ADVERTISEMENT

Tiga di antara 150 siswa Bintara asal Polda Papua di SPN Polda Jatim, yakni Sofian Arsad, Adolof Bonsapia, dan Sahrullah, mengaku kebiasaan bersama membuat mereka dari mampu memahami bintara asal Jatim. Sahrullah merasa diterima.

"Saya di sini merasa senang karena kami anak-anak Papua diterima dengan tangan terbuka. Saya juga merasa bahagia karena di SPN Polda Jatim banyak sekali saudara-saudara saya yang muslim, mengingat saya adalah satu-satunya siswa Muslim di Polda Papua. Tapi di saat yang bersamaan saya juga merasa sedih meninggalkan keluarga dan ini perjalanan pertama saya keluar dari Papua," ungkap Sahrullah.

Sahrullah, siswa Bintara Polda Papua yang ikut pendidikan di SPN Polda Jatim, Mojokerto.Sahrullah, siswa Bintara Polda Papua yang ikut pendidikan di SPN Polda Jatim, Mojokerto. (Foto: dok. SSDM Polri)

Siswa Papua lainnya, Adolof, mengaku sempat terkendala bahasa. Dia lalu menyampaikan hal itu kepada teman-teman Bintara Jatim dan akhirnya mereka berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

"Saya sampaikan dengan baik-baik. Mereka langsung menggunakan Bahasa Indonesia. Saya mengerti mungkin karena bahasa jawa adalah bahasa sehari-hari. Jadi tanpa sadar suka terbawa, "kata Adolof.

Sebagai informasi, SSDM Polri menempatkan sejumlah siswa Bintara hasil rekrutmen Biro SDM Polda Papua ke sejumlah SPN di Tanah Air. Tujuannya agar tercipta transfer ilmu pengetahuan kepada para peserta didik orang asli Papua.

(aud/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads