Kecelakaan kereta api (KA) Taksaka dengan truk molen di Dusun Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul, mengakibatkan masinis dan asistennya terluka. Penjaga perlintasan KRL mengaku sempat memberi peringatan ke masinis ataupun sopir truk.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Jogja, Krisbiyantoro, menduga ada unsur kelalaian dalam kecelakaan yang terjadi di pintu perlintasan Argosari, Bantul, pada pukul 05.32 WIB tadi pagi. Ia menyebutkan sopir truk itu masuk ke perlintasan kereta saat palang pintu sudah tertutup. Akibatnya, truk itu tertabrak KA Taksaka yang melaju dari barat menuju timur.
Menurut Krisbiyantoro, penjaga palang pintu yang bernama Choirul Anam saat itu langsung keluar dari pos jaga. Setelah meneriaki sopir truk, dia berlari ke arah barat untuk memberi peringatan bahaya ke masinis KA Taksaka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Krisbiyantoro menuturkan Choirul berlari sambil membawa lampu semboyan merah tanda bahaya. Penanda bahaya ini diarahkan ke masinis KA Taksaka yang tengah melaju. Tujuannya agar masinis mengurangi kecepatan karena ada kondisi bahaya di depannya.
Choirul disebut sudah berlari sejauh 500 meter ke arah barat. Masinis KA Taksaka pun sempat melakukan pengereman, tapi kecelakaan tetap terjadi karena jaraknya sudah terlalu dekat.
"Masinis sudah melihat, tapi karena terlampau dekat akhirnya tetap terjadi temperan antara KA Taksaka dengan truk," ujar Krisbiyantoro, dilansir detikJogja, Rabu (25/9/2024).
Krisbiyantoro juga membenarkan jika Choirul sempat meminta sopir truk itu agar terus melaju atau menyeberang dengan menabrak palang pintu agar bisa keluar dari perlintasan. Tapi sopir truk itu justru turun dari truk dan lari ke arah selatan.
"Laporan yang kami terima, sopir truk tidak mengalami luka. Sempat menghindar sebelum KA Taksaka mendekat, justru masinis dan asisten masinis KA yang mengalami luka," ucap Krisbiyantoro.
Simak selengkapnya di sini.
Simak Video: Video Penyebab KA Taksaka Seruduk Truk: Sopir Terobos Palang Kereta
(yld/idh)