Polisi Kena Tusuk Saat Lerai Ricuh Usai Penetapan Nomor Urut Pilkada Palembang

Polisi Kena Tusuk Saat Lerai Ricuh Usai Penetapan Nomor Urut Pilkada Palembang

Sabrina Adliyah - detikNews
Rabu, 25 Sep 2024 11:33 WIB
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono melangsungkan gelar perkara kericuhan usai penetapan nomor urut Pilkada Palembang 2024.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono melangsungkan gelar perkara kericuhan seusai penetapan nomor urut Pilkada Palembang 2024. (Sabrina Adliyah/detikcom)
Palembang -

Anggota ormas dan anggota kepolisian menjadi korban penusukan seusai penetapan nomor urut Pilkada Palembang 2024. Polisi bernama Aipda Trisno Widodo (39) itu tertusuk saat hendak melerai kericuhan.

Dilansir detikSumbagsel, penusukan berawal dari kericuhan yang terjadi di Jalan Mayor Santoso, Kecamatan Ilir Timur (IT) I, Palembang, pada Senin (23/9/2024) sekitar pukul 16.30 WIB. Pelaku bernama Ahmad Rusli (45) merupakan massa pendukung salah satu paslon.

"Motif penusukannya adalah Rusli memiliki dendam pribadi terhadap korban Jamak Udin. Jadi saat pelaku melihat Jamak di TKP, dia membabi buta menusuk korban," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, Selasa (24/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Harryo, keduanya terlibat masalah ekonomi. Rusli mengaku Jamak masih memiliki utang terhadapnya.

"Ini adalah cerita lama di antara keduanya. Ada masalah tanah di mana korban belum membayar penuh jasa galian pelaku," jelas Harryo.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, korban lainnya, Aipda Trisno Widodo (39), yang bertugas sebagai pengawal pribadi, mengalami luka sayatan di bagian pinggang. Awalnya dia hendak melerai perseteruan itu, tetapi malah ikut menjadi korban karena dikira sebagai rekan Jamak.

"Rusli ini tidak melihat seragam walpri yang dikenakan anggota kami. Jadi dipikir beliau (Trisno) adalah rekan Jamak," ujarnya.

Harryo menegaskan aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan agenda Pilkada 2024 meski terjadi seusai penentuan nomor urut calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang. Harryo memastikan penusukan tersebut didasari oleh dendam pribadi Rusli.

"Jadi tidak ada hubungannya dengan politik. Murni karena dendam pribadi, namun kebetulan dieksekusi usai salah satu agenda Pilkada (Palembang) 2024," tegasnya.

Pelaku Ahmad Rusli dan korban Jamak Udin merupakan anggota ormas yang sama. Ahmad Rusli telah ditetapkan jadi tersangka dalam kasus ini.

Baca selengkapnya di sini.

(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads