RS Polri: Data 5 Keluarga Sudah Ada yang Mengarah ke 7 Mayat di Kali Bekasi

RS Polri: Data 5 Keluarga Sudah Ada yang Mengarah ke 7 Mayat di Kali Bekasi

Rumondang Naibaho - detikNews
Senin, 23 Sep 2024 20:12 WIB
RS Polri mulai melakukan gelar rekonsiliasi 7 jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi.
RS Polri mulai melakukan gelar rekonsiliasi 7 jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi. (Rumondang/detikcom)
Jakarta -

RS Polri baru menerima data dari 5 keluarga terkait temuan 7 mayat di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi. Dari lima keluarga itu, sudah ada yang mengarah kepada identitas 7 korban.

"Ini baru 5 keluarga ini (yang melapor), tapi keluarga ini sudah mengarah masing-masing tinggal kita perlu pendalaman data yang disampaikan," kata Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko kepada wartawan di Pos DVI Antemortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/9/2023).

Hery mengatakan pihaknya masih perlu pendalaman terhadap data-data antemortem yang diserahkan oleh pihak keluarga. Salah satu contohnya, sidik jari pada rapor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contohnya seperti tadi sampaikan ada rapor, tapi tidak ada sidik jari yang tertempel di rapor tersebut, kalau ijazah saya kira ada (sidik jarinya). Kalaupun ijazah nanti juga kalau tintanya blobor, tim identifikasi selalu berdampingan dengan kami, penyidik dari Polres Bekasi Kota soal berdampingan dengan kami untuk percepatan proses ini," jelasnya.

RS Polri belum menyimpulkan penyebab kematian 7 jenazah yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih. Namun, dari pemeriksaan awal, ketujuh korban tewas terendam air.

ADVERTISEMENT

"Terendam dalam air jadi artinya ditemukan dalam air ya, nanti dari pemeriksaan tambahan dilakukan bisa ditentukan pada saat di dalam air seperti apa, nanti sampai ditemukan sebab kematiannya," kata Hery.

Hery mengatakan ada beberapa tahapan pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh tim DVI untuk memastikan penyebab kematian ketujuh korban tersebut. Di antaranya pemeriksaan toksikologi dan patologi.

"Pemeriksaan pada korban terendam dalam air sudah kita laksanakan. Termasuk pemeriksaan tambahan toksikologi dan patologi, termasuk pemeriksaan screening nanti untuk ada tidaknya gambaran korban ini masuk dalam air itu," lanjut dia.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan dasar, kata Hery, tidak ditemukan luka-luka akibat kekerasan pada tubuh korban.

"Tapi secara umum luka terbuka, iris, bacok, tusuk sebagainya itu tidak ada," ucap dia.

Hery menjelaskan, pihaknya melakukan proses antemortem dan postmortem untuk mengidentifikasi korban. Namun, menurut dia, kurangnya data antemortem dari korban menjadi salah satu kendala terhambatnya proses identifikasi jenazah.

"Betul sekali (masih kurang data). Jadi yang melaporkan baru 5 (keluarga), padahal jenazah yang kita dapatkan ada 7," ucapnya.

Terlebih, Hery menyebutkan kondisi tujuh jenazah yang sudah membusuk menyebabkan identifikasi tidak dapat dilakukan secara kasatmata. Karena itu, pihaknya akan melakukan identifikasi dengan metode lainnya.

"Ada lima identifier, dibagi menjadi dua (yaitu) primer dan sekunder. Primer itu satu gigi, sidik jari, dan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Kemudian sekunder adalah properti sama catatan medis," terang Hery.

Jenazah Belum Teridentifikasi

Karena itu, dia menuturkan, meski telah ada data dari keluarga yang melapor, namun belum dapat disimpulkan identitas dari para jenazah. Sebab, pihaknya masih melakukan rekonsiliasi terhadap tujuh jenazah.

"Kami sudah melakukan pembandingan beberapa data yang telah terkumpul oleh dari data antemortem dan postmortem. Namun sampai hari ini kita masih memerlukan data-data tambahan untuk memastikan seseorang tuh teridentifikasi," jelas Hery.

"Baru 5 keluarga ini (yang melaporkan). Tapi keluarga ini sudah mengarah masing-masing dan tinggal kita perlu pendalaman data yang disampaikan," pungkas dia.

Pada kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh menyebut pihaknya juga masih terus melakukan penyidikan terkait penemuan tujuh jenazah itu. Dia mengatakan belum bisa menyimpulkan rangkaian peristiwa penyebab meninggalnya para korban.

"Untuk rangkaian peristiwa kami masih melakukan pendalaman," ucap dia.

Simak Video: Soal 7 Mayat di Kali Bekasi, Polisi Sebut 5 Keluarga Telah Lapor ke RS Polri

[Gambas:Video 20detik]



(ond/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads