Markas Damkar Sleman Dirampok Petugasnya Sendiri, Pelaku Ngaku Sakit Hati

Markas Damkar Sleman Dirampok Petugasnya Sendiri, Pelaku Ngaku Sakit Hati

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Senin, 23 Sep 2024 16:33 WIB
Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi saat konferensi pers kasus mutilasi mahasiswa Jogja, Minggu (16/7/2023).
Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi. (Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Sleman -

Polisi menangkap tujuh pelaku perampokan di Mako Damkar Sleman modus laporan evakuasi ular palsu. Selain itu, lima terduga pelaku lainnya masih diburu.

Dilansir detikJogja, tujuh pelaku yang ditangkap semuanya laki-laki, yakni inisial PUR (30) warga Berbah, NUG (28) warga Moyudan, DD (31) warga Godean, BGS (26) warga Piyungan. Selanjutnya, HS (28), RH (28), dan OF (36) ketiganya warga Berbah.

"Dari para pelaku tersebut didapat informasi bahwa pelaku seluruhnya berjumlah 12 orang, sehingga masih ada 5 orang yang kami kejar, kami buru," kata Dirrekrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi kepada wartawan, Sabtu (21/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endri mengungkap, dari pelaku yang ditangkap, 3 orang merupakan sesama petugas Damkar Sleman. Ketiganya adalah OF, DD, dan NUG.

"Dari data, dari informasi yang kami terima, tadi ada 7 pelaku, 3 orang pelaku ini pegawai Damkar (Sleman)," kata dia.

ADVERTISEMENT

Motif Sakit Hati

Polisi mengungkapkan ada motif sakit hati yang mendasari aksi perampokan petugas Damkar Sleman berinsial T (45) beberapa waktu lalu itu.

Untuk diketahui, korban T merupakan salah satu komandan regu (danru) Damkar Sleman. Endri menyebut salah satu pelaku, yakni OF, merupakan orang yang sakit hati terhadap korban.

"Ya korban Danru ya, dia sering memperlakukan, yang sakit hati sebenarnya OF. OF ini curhat sama DD sama NUG baru direncanakan gitu, ya sakit hati, jadi motifnya motif sakit hati bukan ekonomi," kata Dirreskrimum Polda DIY, Kombes FX Endriadi saat dihubungi wartawan, Senin (23/9/2024).

Permasalahan yang membuat sakit hati, lanjut Endri, karena korban disebut sering mengejek pelaku. Selain itu, pelaku tidak pernah disapa oleh korban.

"Ya itu, salah satunya (karena diejek). Kalau datang pagi nggak pernah disalamin. Ada masalah internal merekalah. Bukan bercanda ya memang si OF merasa tidak dihargai sebagai anak buahnya," ujarnya.

Baca selengkapnya di sini dan di sini

(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads