Mereka Bersuara soal Kans PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Mereka Bersuara soal Kans PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Tim detikcom - detikNews
Senin, 23 Sep 2024 07:15 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri selesai menggelar pertemuan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo berterima kasih mengundang Mega ke Hambalang.
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Mencuat sinyal PDIP bakal merapat ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming nantinya. Sinyal itu muncul buntut wacana pertemuan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober.

Kabar ini pun menuai banyak respons, dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga partai koalisi. Simak dirangkum detikcom, Senin (23/9/2024).

Respons Jokowi

Jokowi buka suara jika PDIP gabung ke kabinet Prabowo-Gibran. Jokowi meminta hal tersebut ditanyakan kepada Prabowo sebagai presiden terpilih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut sempat ditanyakan kepada Jokowi setelah melakukan pertemuan dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9). Jokowi menekankan kabinet selanjutnya merupakan hak prerogatif presiden terpilih.

"Ditanyakan kepada presiden terpilih, kewenangan itu hak prerogatif presiden," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

Puan Buka Peluang

Ketua DPP PDIP Puan Maharani turut buka suara mengenai wacana tersebut. Puan membuka peluang hal itu bisa terjadi.

"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja," kata Puan di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9).

Namun, Puan ogah berbicara lebih lanjut mengenai kepastian PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Menurutnya, hal itu dapat diketahui setelah pertemuan Megawati dan Prabowo terjadi.

"Nanti baru diketahui setelah pertemuan," ujarnya.

KIM Sambut Baik

Partai bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo-Gibran, Demokrat, menyambut baik rencana pertemuan Prabowo dan Megawati. Namun, Demokrat enggan berspekulasi jika pertemuan Prabowo-Megawati itu dikaitkan sebagai sinyal PDIP masuk kabinet Prabowo-Gibran.

"Kami menghormati dan menyambut baik rencana pertemuan atau silaturahmi kebangsaan antara Presiden terpilih Pak Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Ibu Megawati Soekarnoputri. Kami tak ingin berspekulasi terkait wacana yang berkembang bahwa PDIP berpotensi masuk kabinet, kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo selaku presiden terpilih. Ini hak prerogatif presiden," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Sabtu (21/9).

Kamhar menilai rencana pertemuan Prabowo dan Megawati itu sebagai silaturahmi kebangsaan. Sebab, kata dia, Prabowo dan Megawati adalah dua tokoh yang selalu mementingkan bangsa dan negara.

"Keduanya adalah patriot yang selalu menjadikan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang utama dan terutama. Kami yakini silaturahmi kebangsaan ini akan memberikan dampak positif, apalagi tantangan yang dihadapi pemerintahan ke depan semakin kompleks," ucapnya.

Menurut Kamhar, untuk mewujudkan Indonesia maju, perlu kolaborasi dan sinergi seluruh elemen bangsa. Termasuk kolaborasi partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran dengan PDIP.

Simak Video ''Mungkin Saja', Kata Puan soal Kans PDIP Masuk Kabinet Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman berikut.

Respons KIM Plus

Partai yang belakangan ikut mendukung Prabowo setelah Pilpres 2024 atau KIM Plus, PKB, juga merespons soal rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati. PKB menyebut silaturahmi kedua tokoh bangsa ini merupakan hal yang baik.

"Setiap silaturahmi politik tentu hal yang baik, apalagi pertemuan antara 2 sosok negarawan Pak Prabowo dan Bu Mega yang mementingkan bangsa," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan (DJ) kepada wartawan, Sabtu (21/9).

DJ juga menanggapi soal kabar pertemuan Prabowo dan Megawati itu sebagai sinyal PDIP bakal masuk kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, PKB menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo terkait keputusan tersebut.

"Tapi untuk masalah masuk atau tidaknya ke koalisi itu kita serahkan ke Pak Prabowo sebagai presiden terpilih. Keseimbangan antara pemerintahan yang efektif dah kekuatan checks and balances sama-sama penting dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik," ucap DJ.

PKS, yang juga partai KIM Plus, tidak mempersoalkan jika nantinya PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia mengaku bangga kepada Prabowo yang bisa merangkul semua pihak.

"Saya ingin siapa pun merapat, kita bangga kepada Prabowo untuk merangkul semua pihak," ujar Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

Lebih lanjut, Aboe menyerahkan fungsi kontrol pemerintah nantinya kepada DPR. Aboe yakin DPR bisa menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pengawas pemerintah.

"Prinsipnya DPR tidak akan diam. Dia akan menjadi kontrol kepada semua kebijakan pemerintah yang layak untuk dikontrol," kata dia.

Simak Video ''Mungkin Saja', Kata Puan soal Kans PDIP Masuk Kabinet Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads