Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta. SBY hendak berpamitan ke Jokowi untuk menghadiri forum aliansi malaria sedunia di New York.
Dirangkum detikcom, SBY tiba di Istana Merdeka pada Sabtu (21/9/2024) pukul 10.54 WIB. SBY tampak mengenakan batik lengan panjang, sementara Jokowi berkemeja panjang putih.
Jokowi langsung menyambut kedatangan SBY dari pintu masuk Istana Merdeka. Jokowi sempat menanyakan kabar ke SBY sambil bersalaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa kabar?" kata Jokowi.
"Baik, alhamdulillah," jawab SBY.
Setelah bersalaman, Jokowi lalu mengajak SBY ke Ruang Jepara. Keduanya mengobrol di ruangan tersebut.
Pertemuan keduanya berlangsung secara tertutup. Tidak terlihat siapa yang mendampingi SBY saat tiba di Istana Merdeka. Sementara itu, Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno.
SBY Pamit ke Jokowi Bertolak ke New York
Usai pertemuan, SBY menjelaskan tujuannya bertemu dengan Jokowi untuk berpamitan. SBY akan menjadi penasihat khusus aliansi malaria sedunia atau Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA) di New York.
"Teman-teman wartawan, pagi ini saya menghadap Bapak Presiden sehubungan dengan peran dan amanah yang saya jalankan sebagai penasihat khusus aliansi sedunia untuk membasmi malaria," kata SBY usai pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).
"Saya mendapatkan amanah untuk menjadi special advisor di Asia-Pasifik, Asia-Pasifik ada dan Afrika ada, dan seluruh dunia ada global council yang ada di New York," lanjut SBY.
Simak Video: SBY Lapor Jokowi untuk Hadiri Aliansi Malaria Sedunia di New York
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
SBY mengatakan melapor kepada Jokowi sebagai bentuk etika politik karena Jokowi merupakan presiden saat ini. Menurutnya, hal itu sudah menjadi kewajiban.
"Saya melapor kepada Pak Jokowi dan ini etika politik karena siapa pun yang mendapatkan peran di dunia internasional, apalagi saya mantan presiden, maka wajib untuk menyampaikan kepada presiden yang sedang mengemban tugas," ujarnya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini membeberkan pentingnya forum tersebut. Menurutnya, kasus malaria harus segera dimusnahkan di dunia. Jika tidak, hal itu akan makin menjadi-jadi.
"Saya sampaikan kepada Pak Jokowi, tugas ini penting dan saya terima karena memang ada kewajiban internasional untuk segera mengenyahkan malaria dari muka bumi. Karena kalau tidak, akan makin menjadi-jadi," ujarnya.
"Kita kena COVID-19 yang luar biasa kemarin, pandemi itu dan kita tidak ingin masih ada malaria yang belum bisa diatasi di seluruh dunia. Indonesia sendiri, utamanya Papua, sedikit Nusa Tenggara Timur (NTT), sedikit Maluku, dan sedikit lagi di Kalimantan Timur," lanjut SBY.
SBY akan menyampaikan komitmen Indonesia untuk menurunkan kasus malaria di dunia. SBY akan berada di New York selama sepekan.
"Saya sampaikan bahwa Indonesia juga punya kepentingan untuk menurunkan angka penyakit malaria di negeri kita. Dan saya juga punya komitmen untuk Asia Pasifik. Saya pamit tadi untuk berangkat ke New York selama sekitar satu minggu untuk membahas ini," ujarnya.
Selain itu, SBY akan melapor ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Ia menyebut forum tersebut akan digelar di Indonesia tahun depan.
"Tentu saya juga akan melapor kepada Pak Prabowo, presiden terpilih karena tahun depan akan ada summit di Indonesia dan tentu yang memimpin adalah Pak Prabowo sebagai presiden tahun depan dan seterusnya begitu yang saya sampaikan," ujarnya.
SBY Akan Bertemu Bill Gates
Dalam forum tersebut, SBY akan bertemu dengan pimpinan dan anggota End Malaria Council, termasuk Bill Gates. Kepala Bamkostra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan SBY akan berangkat ke New York, Amerika Serikat, pada Senin (23/9/2024).
"Untuk mengikuti kegiatan dalam kapasitasnya sebagai special advisor dari Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA). Di New York, Bapak SBY akan melakukan pertemuan bersama para pimpinan dan anggota dari 'End Malaria Council'," kata Herzaky kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).
Herzaky membeberkan End Malaria Council adalah institusi global yang beranggotakan para pemimpin sektor publik dan sektor bisnis global. Para pihak tersebut berkomitmen dan memandang pemberantasan malaria sebagai prioritas kesehatan dan pembangunan yang penting ke depan.
Adapun anggota dari End Malaria Council di antaranya adalah Bill Gates, Ray Chambers (WHO), Ellen Johnson Sirleaf (mantan Presiden of Liberia), Jakaya Kikwete (mantan Presiden Tanzania) dan Luis Alberto Moreno (Presiden Inter-American Development Bank).
Simak Video: SBY Lapor Jokowi untuk Hadiri Aliansi Malaria Sedunia di New York