Fakta-fakta tentang Fenomena Equinox, Terjadi 22 September 2024

Fakta-fakta tentang Fenomena Equinox, Terjadi 22 September 2024

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Sabtu, 21 Sep 2024 21:04 WIB
Bumi disinari matahari dalam posisi ekuinoks atau equinox.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Robin_Hoood)
Jakarta -

Fenomena equinox atau ekuinoks akan kembali terjadi dengan puncaknya pada tanggal 22 September 2024. Ini menjadi equinox kedua setelah fenomena yang pertamanya telah berlangsung pada bulan Maret lalu. Mengingat equinox terjadi dua kali dalam setahun.

Berikut ini sederet fakta yang perlu diketahui terkait fenomena equinox di bulan September 2024:

Apa Itu Fenomena Equinox?

Mengutip dari BMKG, equinox adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika posisi matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau ekuator. Ketika fenomena equinox berlangsung, jarak antara matahari dengan bumi adalah jarak yang terdekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa itu artinya matahari muncul tepat di atas khatulistiwa, bukan di utara atau di selatan garis khatulistiwa. Pada hari itu, matahari tampak terbit 'tepat dari arah timur' dan terbenam 'tepat ke arah barat'.

Secara periodik, fenomena equinox terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni pada bulan Maret (vernal equinox) dan September (autumnal equinox). Untuk rentang waktunya, biasa berlangsung pada tanggal 20 hingga 23 di bulan Maret dan September.

ADVERTISEMENT

Fenomena Equinox 2024

Fenomena equinox terjadi dua kali dalam setahun di tahun 2024. Menurut laporan BRIN, fenomena equinox yang pertama sudah terjadi pada 20 Maret 2024 lalu. Kemudian fenomena equinox yang kedua diprediksi terjadi pada 22 September 2024.

"Lalu pada 20 Maret, terdapat fenomena Ekuinoks Maret di mana Matahari akan bersinar tepat di garis khatulistiwa dan jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia," demikian keterangan dari BRIN, seperti dilansir situs resminya.

Dampak Fenomena Equinox

Equinox merupakan fenomena astronomi yang alamiah dan tidak berbahaya. Menurut BMKG, equinox bukan merupakan fenomena seperti Heat Wave atau gelombang panas yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara signifikan dan bertahan lama.

Konsekuensi adanya equinox, wilayah tropis sekitar ekuator atau khatulistiwa akan mendapatkan penyinaran matahari maksimum, namun hal ini tidak berpengaruh terhadap cuaca. Fenomena ini juga tak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem.

Dengan demikian, masyarakat tak perlu mengkhawatirkan dampak dari fenomena equinox yang tidak berbahaya. Masyarakat juga tak perlu panik tentang kenaikan suhu yang drastis akibat equinox, sebab ini tidak berdampak pada kesehatan.

(wia/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads