Sebelum Tewas, Purser Garuda Sempat Selamatkan Penumpang
Jumat, 16 Mar 2007 11:29 WIB
Jakarta - Rela mengorbankan dirinya demi nyawa orang lain. Begitulah kenangan Ridwan Anthony tentang Purser (Kepala Awak Kabin) Garuda Wiranto Wooryono yang tewas dalam tragedi Garuda GA-200, 7 Maret 2007.Bagi Ridwan Anthony, Wiranto merupakan pahlawannya. Jika saja GM Larisa Communication itu tidak didorong oleh Wiranto, mungkin dia sudah ikut terpanggang bersama dengan 21 penumpang Garuda lainnya."Pada saat kejadian, ada seorang awak kabin laki-laki yang berteriak, ayo cepat Pak, cepat Pak. Lalu dia mendorong saya keluar dari pesawat," kisah Ridwan melalui slide projector yang ditayangkan saat penyerahan santunan kepada keluarga Wiranto di kantor pusat Garuda, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2007)."Waktu itu saya tidak tahu pria itu siapa. Tapi setelah mendengar kabar ada korban dari Garuda, maka saya tahu bahwa itu Bapak Wiranto," cerita Ridwan lagi.Ridwan mengucapkan terima kasih pada keluarga Wiranto Wooryono. "Bila tidak didorong dia, saya mungkin tidak akan selamat," ucap Ridwan sambil meneteskan air matanya.Menyaksikan kisah salah seorang penumpang yang diselamatkan oleh almarhum suaminya itu, Niki Fatimah Yamamoto juga tidak kuasa menahan tangisnya. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut perempuan berkerudung tersebut, kecuali usapan tisu di wajahnya yang terus dibanjiri air mata. Suasana mengharu biru itu juga menyihir 50 orang yang menghadiri penyerahanan santunan Rp 1,25 miliar untuk keluarga almarhum awak Garuda Boeing 737-400 tersebut. Mata memerah dan isakan tangis menyertai kenangan pada Wiranto.
(ana/nrl)