Jepang Butuh Gairah Seks
Jumat, 16 Mar 2007 11:04 WIB
Tokyo - Gairah seks. Itulah yang paling dibutuhkan warga Jepang untuk mengatasi krisis kelahiran di negeri itu. Ya, negeri Sakura itu kian dipusingkan oleh cepatnya penurunan angka kelahiran. Menurut para ahli, belakangan ini banyak pasangan yang terlalu sibuk bekerja. Buntutnya, di malam hari mereka lebih suka tidur daripada menggoyang ranjang mereka dengan permainan cinta yang hot. Kondisi inilah yang menyebabkan penurunan angka kelahiran di Jepang. Sebanyak 40 persen pria dan wanita berusia antara 16-49 tahun tidak pernah berhubungan seks lebih dari sebulan. Demikian hasil survei Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang, seperti dilansir Guardian, Jumat (16/3/2007). Untuk pasangan menikah, persentasenya adalah 34,6 persen. Direktur Asosiasi Perencanaan Keluarga Jepang, Kunio Kitamura mengingatkan, Jepang akan terus menghadapi masalah tersebut jika masyarakat tidak menemukan kembali gairah seks mereka. "Ini berita yang sangat buruk bagi angka kelahiran negara. Ini masalah yang perlu ditangani pemerintah segera," kata Kitamura. Pada tahun 2005, angka rata-rata bayi lahir dari wanita Jepang turun hingga level terendah yakni 1,26. Jika tren ini terus berlanjut, populasi Jepang akan merosot menjadi sekitar 100 juta pada tahun 2050 dan 64 juta pada tahun 2200, atau setengah dari total populasi saat ini. Angka kelahiran harus naik menjadi 2,1 untuk mempertahankan jumlah populasi saat ini. "Situasi ini suram," ujar Kitamura yang menyalahkan jam kerja warga Jepang yang panjang. "Hasil riset saya menunjukkan bahwa jika Anda tidak berhubungan seks selama sebulan, kemungkinan Anda tidak akan melakukannya sampai setahun," imbuhnya. Bahkan pasangan yang melakukan seks pun jarang mencapai kepuasan. Tahun lalu, Jepang menempati urutan terbawah dalam survei mengenai tingkat kepuasan seks di 29 negara. Bahkan menurut polling 2005 oleh produsen kondom Durex, rata-rata orang Jepang ngeseks 45 kali dalam setahun. Jauh lebih rendah dibandingkan angka rata-rata global yag mencapai 103 kali per tahun.
(ita/nrl)