Rencana Simulasi Gempa Megathrust Skenario M 8,7 di Jakarta

Rencana Simulasi Gempa Megathrust Skenario M 8,7 di Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 21 Sep 2024 06:02 WIB
Ilustrasi gempa
Ilustrasi gempa (Foto: Getty Images/kickers)
Jakarta -

Simulasi gempa megathrust di Selat Sunda, akan digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Simulasi itu digelar di kantor walikota di lima wilayah kota administrasi di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang, Jumat (20/9/2024).

"Baru saja hari ini kami menggelar rapat persiapan pelaksanaan simulasi gempa bumi yang rencananya akan dilakukan pada minggu ke-1 dan 2 Oktober 2024 di seluruh kantor walikota di lima wilayah," kata Michael saat dihubungi, Jumat (20/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum pelaksanaan simulasi, Michael mengatakan nantinya akan dilakukan pre-assesment untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana gedung. Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga melakukan edukasi mengenai kesiapsiagaan menghadapi gempa bagi para pegawai di lingkungan walikota.

"Adapun rencana simulasi penanganan kedaruratan gempa bumi akan menggunakan skenario gempa megathrust Selat Sunda M 8,7 dengan skala dampak MMI VI-VII," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Peringatan Gempa Megathrust

Sebelumnya BMKG memperingatkan gempa megathrust dari dua zona, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut yang tinggal menunggu waktu. Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI, Mohamad Yohan pun mengungkapkan beberapa kebutuhan yang harus dibawa saat terjadi bencana Megathrust.

"Itu kebutuhan-kebutuhan dasar tentunya seperti pakaian, obat-obatan, kemudian surat-surat penting. Surat-surat penting kan itu juga kalau misalnya kerendam pada saat banjir atau misalnya terbakar pada saat kebakaran kan butuh waktu untuk pengurusannya ya apalagi kayak ijazah kayak segala macem," kata Yohan pada wartawan di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (18/9).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya

Simak juga Video: Korban Gempa Bandung Terpaksa Makan Singkong di Pengungsian

[Gambas:Video 20detik]



Uang Tunai

Selain surat-surat penting dan obat-obatan, Yohan juga menganjurkan agar warga dapat menyiapkan uang tunai. Ia pun menyoroti bencana banjir yang terjadi di Cina beberapa waktu lalu.

Banyak warga Cina yang tak menyiapkan uang tunai saat bencana banjir. Mereka pun tak bisa membayar apapun menggunakan pembayaran elektronik karena semua sistem mati akibat terendam banjir.

"Jadi ketika ada bencana mengancam itu hal-hal dasar yang harus ada di situ Pakaian, obat-obatan, surat-surat penting, Kemudian tentunya uang tunai," ungkapnya.

"Contohnya kayak kemarin bencana di Cina, ada satu kota itu semuanya sudah cashless. Ternyata blank out, karena banjir. Jadi ketika mereka mau beli kebutuhan dasar nggak bisa karena semua mengandalkan qris dan transfer. Makanya uang tunai itu penting," sambungnya.

Halaman 3 dari 2
(isa/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads