Kata Istana-Paspampres soal Pria Ngaku Dipukul Usai Foto dengan Jokowi

Kata Istana-Paspampres soal Pria Ngaku Dipukul Usai Foto dengan Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 10 Sep 2024 21:02 WIB
Paspampres Jokowi
Ilustrasi Paspampres (Foto: 20Detik)
Jakarta -

Viral video seorang pria mengaku dipukul anggota Paspampres setelah berfoto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Timur. Istana hingga Paspampres membantah pemukulan tersebut.

Video itu viral di akun media sosial X. Dalam narasinya, peristiwa itu terjadi pada Minggu (8/9/2024). Video itu memperlihatkan seorang pria tengah berfoto dengan Jokowi setelah mendapat kaos.

Tidak berselang lama, pria ditegur Paspampres dan tiba-tiba mengerang kesakitan. Ia pun mengaku dihantam anggota Paspampres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dihantam sama Paspampres," ucap pria sebagaimana dalam video beredar.

Dilansir detikSulsel, pria itu ternyata seorang mahasiswa bernama Yulianus Agung. Kapendam Kodam VI/Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto dalam keterangannya menjelaskan peristiwa itu terjadi saat Jokowi menghadiri pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional di Samarinda, Minggu (8/9) malam. Yulianus menerobos pengawalan Paspampres untuk dapat berfoto dengan Presiden.

ADVERTISEMENT

"Karena situasi saat itu ramai, saudara Yulianus yang memaksa masuk terkena dorongan bagian perut dari personel Pengamanan VVIP," ujar Kristiyanto.

Kristiyanto menerangkan, tindakan Paspampres terjadi setelah Yulianus foto selfie bersama Jokowi. Paspampres menilai aktivitas Yulianus dianggap membahayakan keselamatan dan keamanan Presiden.

"Sesuai dengan UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tugas Pokok TNI dalam hal pengamanan VVIP, tugas Paspampres sesuai dengan aturan undang-undang dan standar operasional prosedur (SOP) yang ada, yaitu melaksanakan tugas pengamanan fisik jarak dekat terhadap kemungkinan ancaman yang dapat membahayakan objek VVIP," terangnya.

Kristiyanto mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Yulianus terkait kejadian itu. Dia menyebutkan Yulianus mengakui kesalahannya menerobos barisan pengamanan.

"Atas kejadian tersebut, saat dikonfirmasi lewat telepon, Yulianus telah mengakui kesalahannya. Bahkan yang bersangkutan ingin masuk TNI setelah selesai kuliah nanti," jelasnya.

Istana Bantah Pemukulan

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menekankan Paspampres dituntut selalu waspada dan humanis. Hal itu juga yang kerap ditekankan Jokowi.

"Paspampres dalam melakukan tugasnya dituntut selain waspada juga Humanis. Hal itu juga menjadi penekanan dari Bapak Presiden untuk selalu bersifat Humanis," kata Yusuf, Selasa (10/9/2024)

"Pengamanan Presiden terdiri dari berbagai unsur, di Ring 1 ada Paspampres serta di Ring 2 dan 3 ada TNI Polri," lanjutnya.

Paspampres meminta masyarakat tertib jika ingin berfoto dengan Jokowi. Simak di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: TNI AD: Tak Ada Motif Dendam di Kasus Tewasnya Pria Aceh

[Gambas:Video 20detik]




Yusuf mengaku telah berkoordinasi dengan Paspampres terkait peristiwa viral itu. Ia menegaskan tidak ada pemukulan yang dilakukan Paspampres terhadap warga. Meski begitu, ia akan memeriksa lebih lanjut ke keamanan wilayah.

"Kami telah koordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres, kami akan cek tim pengamanan wilayah," ucapnya.

Yusuf mengatakan akan mengevaluasi lebih lanjut. Ia berterima kasih kepada masyarakat yang sangat antusias atas kedatangan Jokowi.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut, dan mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai antusias masyarakat yang ingin menyambut Bapak Presiden. Hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi kami," ucapnya.

Paspampres Minta Masyarakat Antre Jika Ingin Berfoto dengan Jokowi

Komandan Paspampres Mayjen Achiruddin buka suara soal video viral tersebut. Achiruddin membantah anggotanya memukul warga.

"Yang pasti, tidak ada pemukulan yang dilakukan oleh Paspampres. Banyak pers, pengamanan dari pihak wilayah saat itu," kata Achiruddin kepada wartawan, Selasa (10/9/2024).

Achiruddin berharap masyarakat juga memahami SOP Paspampres dalam melakukan pengamanan terhadap presiden. Ia meminta masyarakat tak agresif atau terkesan membahayakan presiden.

"Kami berharap masyarakat juga memahami SOP yang berlaku dalam pengamanan presiden sehingga tidak berbuat yang agresif dan terkesan membahayakan objek VVIP," ujarnya.

Achiruddin pun meminta masyarakat tak ngotot jika ingin berfoto dengan Jokowi. Menurutnya, Jokowi selalu berkenan untuk berfoto dengan masyarakat, tapi harus tertib antrean.

"Apabila ingin foto, tidak perlu ngotot atau agresif. Bapak Presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat. Namun harus antre karena banyak peminatnya," ujarnya.

Simak Video: Pria Ngaku Dipukul Paspampres Seusai Foto dengan Jokowi, Ini Kata Istana

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(eva/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads