Rektor Undip Minta Jajaran Setop Berdebat soal Kematian Mahasiswi PPDS

Rektor Undip Minta Jajaran Setop Berdebat soal Kematian Mahasiswi PPDS

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 06 Sep 2024 10:59 WIB
kampus undip semarang
Ilustrasi Undip (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Jakarta -

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Suharnomo meminta jajaran sivitas akademika berhenti berpolemik dan berdebat soal kasus meninggalnya dr ARL, mahasiswi PPDS anestesi FK Undip. Dia meminta semua menunggu hasil penyelidikan polisi.

"Saya minta jajaran sivitas akademika berhenti berpolemik dan berdebat tentang peristiwa kematian mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Undip. Setop sekarang juga. Tidak usah membuat pernyataan-pernyataan dan tidak usah terpancing. Kita tunggu sampai ada hasil penyidikan resmi dari kepolisian," kata Suharnomo dilansir detikJateng, Jumat (6/9/2024).

"Kami mohon pengertian, mari kita berikan waktu kepolisian untuk melaksanakan tugasnya. Rasanya pembahasan kematian dokter Aulia sudah menjadi masalah hukum sehingga pihak-pihak di luar penyidik sebaiknya menahan diri. Jangan sampai masalah ini menjadi keruh dan menjadi bola liar," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Suharnomo mengatakan, jika jajaran Undip ada yang terbukti bersalah dalam kasus tersebut, akan langsung ditindak.

"Tidak perlu banyak kata. Kalau ada yang dinyatakan bersalah, dan itu ada dalam lingkup kewenangan kami, pasti ada tindakan sesuai ketentuan yang ada. Saya bisa pastikan itu," ujar dia.

Seperti diketahui, seorang mahasiswi PPDS program anestesi Fakultas Kedokteran Undip di RSUP Dr Kariadi, Semarang, dr ARL, ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Senin (12/8). Dia meninggal setelah menyuntikkan obat ke tubuhnya. Dia juga diduga menjadi korban bullying senior.

Baca berita selengkapnya di sini.

(rdp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads