1 Korban Terjepit di Kolong Truk
Warga lainnya bernama Marma (70), penjaga warteg di sekitar lokasi mengungkap kesaksiannya melihat satu korban terjepit di kolong truk. Korban terjepit di kolong truk yang saat itu sudah berhenti setelah menabrak tembok tempat cuci motor.
Menurut Marma, korban perempuan yang dipanggil 'Bu guru' itu terjebak di kolong truk dalam waktu yang cukup lama. Korban meninggal dunia saat menunggu petugas melakukan evakuasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya di kolong, di kolong ban, kejepit. Kejepit dikeluarin nggak bisa," katanya.
"Kelamaan orang tolongnya, katanya meninggal, kan lama orang ditolongnya. Aku pulang (dari lokasi) jam 5 sore masih ada, masih kejepit, aku kan jam 4 ke sini, jam 5 belum ditolong," ujarnya.
Truk Tangki Keluarkan 'Asap'
Warga lainnya, Cipto (40), yang sedang bekerja di bengkel mengungkap truk tangki mengeluarkan 'asap' setelah menabrak kendaraan dan berakhir di tempat cuci steam. Asap tersebut berasal dari ban truk tangki yang mengalami selip.
"Asep warna putih dari ban selip, (ban) masih muter, karena mesinnya belum mati. Iya (ban) muter kena gesekan aspal," kata Cipto di lokasi.
![]() |
Cipto mengatakan ada seorang warga yang mematikan mesin truk tangki. Ia memastikan tidak ada kebocoran bahan bakar minyak (BBM) pada truk tersebut.
"Iya ada warga yang matiin (mesin). Nggak ada (bahan bakar yang bocor)," katanya.
Sopir Terkulai dan Meninggal
Sopir truk tangki yang menyebabkan kecelakaan di Jl Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara, diduga telah meninggal dunia sebelum kecelakaan terjadi. Warga mengungkap kondisi sopir truk terkulai di balik kemudi usai kecelakaan.
Salah seorang saksi, yakni Sutarya (55), mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi, truk tangki melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi jika sopir truk dalam kondisi sadar.
"Ya di atas itu udah begini aja (telentang), kalau nggak meninggal, nggak mungkin dia kencang, orang di sini banyak orang," kata Sutarya di Jl Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara, Kamis (5/9).
"Dari sono mobil tangki kenceng, rupanya dari sono (Indomaret) udah meninggal, jadi nginjak gasnya kenceng. Kalau dia masih hidup nggak mungkin dia kenceng, orang lagi ramai," katanya.
(mea/mea)