4 Fakta Sindikat Penipu Tukar Uang di Jakarta Sengaja Incar Lansia

4 Fakta Sindikat Penipu Tukar Uang di Jakarta Sengaja Incar Lansia

Kurniawan Fadilah - detikNews
Selasa, 03 Sep 2024 22:17 WIB
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom,  dan sejumlah tersangka kasus penipuan terhadap lansia. (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Foto: Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom, dan sejumlah tersangka kasus penipuan terhadap lansia. (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Viral aksi sindikat penipuan tukar uang di Jakarta menyasar lansia. Ternyata, sindikat ini memang sengaja menyasar kelompok ini.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (16/8) sekitar pukul 13.30 WIB di sebuah bank di Kelapa Gading, Jakut. Peristiwa tersebut terekam sejumlah kamera CCTV dan videonya viral di media sosial (medsos).

Dalam video beredar, terlihat Nenek LYS berjalan sendirian di kawasan rumah toko di Kelapa Gading. Lalu ada seorang pria bertopi dan masker menghampiri Nenek LYS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama kemudian, datang wanita lain yang menghampiri Nenek LYS. Ternyata pria dan wanita yang menghampiri nenek tersebut adalah komplotan pelaku.

Pria itu berpura-pura sebagai warga negara (WN) asal Singapura yang hendak mendonasikan uang ke yayasan. Namun dia hendak menukarkan mata uang dolar Singapura dan bertanya kepada korban, Nenek LYS.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, si wanita yang datang mengaku akan membantu proses penukaran uang. Kedua pelaku lalu bertemu dengan pelaku lain yang mengaku sebagai petugas bank.

Petugas bank palsu berpura-pura menukar uang mata uang asing dengan rupiah. Pertukaran uang dilakukan di depan korban untuk membuat korban yakin.

"Sehingga korban percaya dan diantar mengambil uang dan emasnya, kemudian ditukar dengan dolar tersebut yang ternyata bukan dolar Singapura, tapi uang negara lain yang nilai tukarnya kecil," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom, Senin (2/9).

Pelaku akhirnya ditangkap oleh polisi. Ada empat tersangka yang telah ditangkap. Berikut sejumlah fakta terkait kasus ini.

1. Empat Tersangka Ternyata Residivis

Polisi menyebut, dari empat pelaku ini, tiga orang merupakan residivis kasus serupa.

"Tiga dari empat tersangka adalah residivis (kasus serupa). Pernah ditahan di Bali, di Magelang, dan di Malang," kata Kapolres Metro Jakut Kombes Gidion Arif Setyawan dalam konferensi pers di Polsek Kelapa Gading, Selasa (3/9/2024).

Gidion menjelaskan tiga tersangka yang merupakan residivis adalah AS alias Duren, SA alias Dewi, dan RSKT alias profesor. Sementara itu, tersangka A alias Jojon baru pertama melakukan aksinya.

Gidion juga menjelaskan total pelaku yang diamankan berjumlah tujuh orang. Namun tiga tersangka lainnya diamankan di wilayah Sumatera Utara.

"Tersangka yang kita amankan ada empat, tetapi semuanya tujuh tersangka. Tersangka atas nama AS, SA, RSKT alias Profesor, kemudian A alias Jojon, kemudian RK alias Dimas, SA alias Dewi dan EY alias Mister. Untuk Tersangka SA, kemudian Tersangka RK alias Dimas ditahan di Polda Sumut, termasuk Tersangka EY alias Mister," kata Gidion.

Bagaimana modus para pelaku? Baca halaman selanjutnya.

2. Modus Pelaku

Dia mengatakan para tersangka menipu dengan menawari korban menukar mata uang rupiah dengan dolar yang nominalnya lebih banyak.

"Saya rasa peristiwa ini mungkin agak lekat dengan telinga kita, sering terjadi, yang orang mengatakan dengan model gendam. Tapi dalam peristiwa ini bukan gendam, tetapi ada serangkaian kata-kata bohong yang dipakai untuk membuai korban," kata Gidion.

"Untuk mempengaruhi korban menyerahkan uang dengan cara menukar ya, tukar dengan uang mata asing ya, kemudian dengan perhiasan, korban ada yang mengambil perhiasan ditukar dengan mata uang asing juga dengan nominal tertentu yang kemudian menggiurkan korban untuk melakukan," imbuhnya.

3. Punya 50 Grup

Dia menerangkan sindikat ini mengincar lansia yang tidak didampingi saat mau bertransaksi di bank. Kemudian para tersangka beraksi.

Gidion menyebut penipuan dengan modus iming-iming tukar dolar ini banyak dilakukan. Bahkan, kata dia, dari hasil pendalaman terhadap tersangka, ditemukan ada 50 kelompok serupa yang tersebar dan beraksi di berbagai tempat.

"Indikasinya ada sekitar 50 grup, 50 kelompok pelaku, dan mereka saling main di sini berapa orang, nanti main di sana berapa orang, di sana lagi berapa orang," sebut Gidion.

4. Sengaja Sasar Lansia

Keempat tersangka ini disebut memang menyasar korban-korban lansia. Aksi dilakukan saat korban hendak stor uang.

"Dari hasil pendalaman serta pemeriksaan dari para tersangka dan tersangka yang ditangani oleh Polda Sumut, jadi memang korban-korban yang disasar oleh kelompok ini adalah rata-rata yang lansia, yang datang ke Bank untuk melakukan setor atau penarikan tunai di bank," katanya.

Dia mengungkap sindikat ini mengincar lansia yang tidak didampingi saat mau bertransaksi di bank. Dia juga menyebut penipuan dengan modus iming-iming menukar mata uang asing.

"Untuk mempengaruhi korban menyerahkan uang dengan cara menukar ya, tukar dengan uang mata asing ya, kemudian dengan perhiasan, korban ada yang mengambil perhiasan ditukar dengan mata uang asing juga dengan nominal tertentu yang kemudian menggiurkan korban untuk melakukan," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads