Prabowo: Tak Boleh Nyindir-nyindir Lagi, Jangan Ada Nyebut Angka 11

Prabowo: Tak Boleh Nyindir-nyindir Lagi, Jangan Ada Nyebut Angka 11

Anggi Muliawati - detikNews
Sabtu, 31 Agu 2024 21:19 WIB
Prabowo Subianto di Rapimnas Gerindra
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (YouTube Gerindra)
Jakarta -

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ingin mengakhiri rivalitas sejak periode Pilpres 2024. Saat persaingan debat pilpres itu, sempat muncul angka 11 untuk Prabowo. Namun kini Prabowo tidak ingin mengungkit sosok yang memberi angka 11 itu.

"Jadi, kalau akhir-akhir ini ada yang, apa ya, omon-omon (istilah khas Prabowo untuk menyebut 'omong-omong') nggak enak lagi...," kata Prabowo di arena Apel Kader Partai Gerindra, di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

Dia menunjukkan gestur tangan yang memeragakan orang berbicara. Prabowo tidak langsung melanjutkan kata-katanya. Kemudian, dia menahan diri untuk tidak menyindir orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Udah... udah..., sekarang tidak boleh nyindir-nyindir lagi. Jangan ada yang nyebut angka 11 ya. Jangan. Jangan! Nggak boleh, nggak boleh," kata Prabowo, disambut gemuruh dan tepuk tangan seisi stadion.

Selanjutnya, Prabowo mengutarakan pendapatnya mengenai demokrasi di Indonesia. Dia tidak ingin politik Indonesia dilengkapi kubu oposisi seperti di negara lain. Menurutnya, oposisi di negara lain membuat para politikus di negara lain menjadi tidak akrab. Dia tidak suka itu.

ADVERTISEMENT

"Tradisi kita lain. Menurut saya, demokrasi kita harus berani bersaing boleh, tapi pada saat kepentingan nasional, kita tidak boleh ikut pola-pola orang lain. Mereka itu kalau oposisi, oposisinya sampai nggak tahulah, oposisinya itu sampai mengarah ke bermusuhan. Kita tidak boleh, kita tidak mau, dan kita insyaallah tidak akan," kata Prabowo.

Simak Video 'Kala Jokowi-Prabowo Saling Puji di Tengah Isu Keretakan Hubungan':

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads