Uskup Agung soal Kunjungan Paus Fransiskus: Ingin Tau Kebinekaan di Indonesia

Uskup Agung soal Kunjungan Paus Fransiskus: Ingin Tau Kebinekaan di Indonesia

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 30 Agu 2024 21:48 WIB
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo
Foto: Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo (dok. istimewa)
Jakarta -

Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, dijadwalkan akan melakukan lawatan ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia lantaran takjubnya Vatikan dan negara Eropa lain pada kebhinekaan di Tanah Air.

"Pertama, hubungan antara negara Vatikan dan Negara Republik Indonesia itu sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan. Bahkan tahun 1947 Vatikan sudah mempunyai perwakilan di Indonesia," ujar Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo sebagaimana keterangan tertulis yang diterima, Jumat (30/8/2024).

"Vatikan adalah salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia. Vatikan sungguh mendukung perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Ignatius Kardinal Suharyo juga menyebutkan bahwa Vatikan sangat menghargai Indonesia. Alasan lainnya yakni ternyata mulai dari Vatikan, termasuk berbagai negara Eropa lain sangat penasaran mengenai bagaimana mungkin negara sebesar Indonesia yang begitu beragam namun dapat bersatu padu.

"Saya kira bukan hanya Vatikan, tetapi negara-negara Eropa pada umumnya ingin tahu lebih jauh bagaimana mungkin Indonesia, negara yang seluas ini dengan segala macam keanekaragaman bisa hidup sebagai satu bangsa," kata Kardinal.

ADVERTISEMENT

Dirinya menilai bahwa keanekaragaman dan persatuan serta kesatuan Indonesia sangat menarik di mata orang Eropa dan membuat mereka ingin merasakannya. Terlebih menurutnya, secara khusus, mereka juga ingin memahami lebih baik mengenai Islam di Indonesia karena terlihat seperti berbeda dengan bayangan orang Eropa yang digambarkan identik dengan Pakistan atau Timur Tengah.

"Indonesia kan Islamnya berbeda. Islam yang terbuka, Islam yang toleran. Itu yang sangat ingin dipahami oleh Vatikan," tutur Uskup Kardinal.

Alasan terakhir mengapa Paus Fransiskus ke Indonesia menurut Kardinal Suharyo, adalah karena tentu terdapat umat Katolik yang berjumlah tidak sedikit serta gereja di Tanah Air merupakan tempat ibadah yang hidup.

"Karena Indonesia ada umat Katolik yang tidak sedikit, sekitar 9 juta," jelasnya.

"Secara eksplisit pernah disampaikan bahwa Gereja Katolik Indonesia adalah gereja yang hidup," pungkasnya.

Simak Video: Paus Fransiskus Akan Bertemu Jokowi saat Kunjungi Indonesia

[Gambas:Video 20detik]



(dwia/dwia)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads