3 Hal Diketahui Jelang Demo Ojol 29 Agustus 2024

3 Hal Diketahui Jelang Demo Ojol 29 Agustus 2024

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 28 Agu 2024 20:01 WIB
Massa driver ojek online (ojol) berdemo di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Mereka meminta Wakil Ketua Komisi V Nurhayati Monoarfa mundur.
Ilustrasi massa ojol gelar demo (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Asosiasi ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek akan turun ke jalanan besok. Bukan untuk mengaspal, namun para ojol dan kurir ini akan menggelar unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya.

Dari keterangan pers yang disampaikan Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, demo yang digelar pada hari ini, Kamis (29/8/2024) akan diikuti seribuan orang. Massa ojol dan kurir akan menggelar demo di Istana Merdeka dan kantor pusat masing-masing ojol.

Massa membawa sejumlah tuntutannya, salah satunya terkait kesejahteraan ojol dan kurir. Berikut beberapa hal yang diketahui menjelang demo ojol dan kurir, yang dirangkum detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo Istana dan Kantor Ojol

Komunitas ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek bakal menggelar demo besok. Demo akan digelar di depan Istana Merdeka dan kantor ojol masing-masing.

"Pada hari Kamis (29/8/2024) dari beberapa kelompok rekan-rekan ojek online dan kurir lokal Jabodetabek akan lakukan aksi damai dengan tuntutan yang akan diutarakan baik kepada perusahaan aplikasi maupun kepada pihak pemerintah," ujar Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (28/8).

ADVERTISEMENT

Demo akan digelar pada siang hari pukul 12.00 WIB. Aksi ini rencananya diikuti 500-1.000 orang.

"Informasi dari rekan-rekan kami bahwa aksi akan diikuti sekitar 500-1000 pengemudi ojol dari berbagai komunitas di Jabodetabek, dengan rencana pelaksanaan jam 12.00 dengan rute aksi Istana Merdeka, kantor Gojek di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat dan kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan," jelasnya.

Tak Ada Paksaan Off Bid

Igun menyampaikan pihaknya akan menyampaikan aksi dengan damai. Ia juga memastikan tidak ada paksaan bagi para ojol untuk mematikan aplikasi (off bid) saat demo berlangsung.

"Garda mendukung aksi damai tanpa adanya pemaksaan kehendak dengan paksaan off bid, jadi baik pihak pelaksana aksi agar tetap patuhi aturan pelaksanaan aksi dan tidak memaksakan kehendak untuk pihak yang tidak ikut serta aksi agar off bid," kata Igun saat dihubungi wartawan, Rabu (28/8/2024).

Akan tetapi, juga mempersilakan apabila rekan-rekan ojol mau mematikan aplikasinya. Namun, ia menyarankan agar ojol yang tidak ikut off bid agar tidak mendekat di lokasi aksi.

"Jika mau off bid silakan, namun jika masih mau aktifkan aplikasi mencari pelanggan juga silakan. Namun, baiknya tidak mendekat ke area yang sedang melakukan aksi," imbuhnya.

Simak juga Video 'Pemerintah Janji Bakal Kasih Harga BBM Khusus untuk Ojol':

[Gambas:Video 20detik]

Baca di halaman selanjutnya: tuntutan massa....

Tuntutan Ojol dan Kurir

Igun menyampaikan aksi yang dilakukan massa ojol dan kurir akan membawa sejumlah tuntutan. Tak hanya bagi perusahaan, tetapi juga kepada pemerintah.

"Harapan kami perusahaan aplikasi juga hormati penyampaian pendapat dari para mitranya sebagai bentuk masukan yang perlu diperhatikan dan pemerintah juga dapat menyimpulkan permasalahan yang terus berulang di ekosistem transportasi online ini," tambahnya.

Igun menyatakan pihaknya akan menyampaikan aksi secara damai. Aksi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi ojol dan kurir yang merasa tertekan dengan kebijakan perusahaan dan pemerintah.

"Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia hormati dan mendukung aksi damai selagi tidak menimbulkan suatu gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi, sedangkan pihak Pemerintah juga belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi yang ada dikarenakan hingga saat ini status hukum ojek online ini kami nilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa Undang-Undang," paparnya.

Massa menuntut adanya legal standing hukum yang jelas bagi para pengemudi ojol. Ini agar perusahaan tidak berbuat semena-mena terhadap ojol dan kurir selaku mitranya.

"Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh Pemerintah, hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," katanya.

"Aksi seyogyanya dilaksanakan secara damai tanpa ada provokasi dari pihak manapun, baik dari pihak pelaksana aksi damai maupun dari pihak pengemudi ojol lain yang tetap melaksanakan kegiatan melayani pelanggan, kita jaga ketertiban bersama guna tercapainya tujuan aksi damai," pungkasnya.

Simak Video: Driver Ojol Demo di DPR, Tuntut Perjuangkan Pengurangan Platform Fee

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads