.webp)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa tersebut diketahui pada Selasa (27/8) siang. Mulanya saksi melihat cairan berwarna merah menetes dari plafon rumahnya.
"Saksi 1 yang berada di bawah kamar korban mencium bau menyengat seperti bangkai tikus. Kemudian Saksi 1 melihat plafon atap kontrakan meneteskan air berwarna merah," kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (28/8/2024).
Saat itu saksi meminta keluarganya membongkar plafon rumahnya. Namun, saat dibuka, bau busuk tersebut menyeruak. Diketahui bau busuk tersebut bersumber dari kamar kontrakan yang berada tepat di atas kamarnya.
"Saksi 1 meminta bantuan kepada Saksi 2 untuk mengecek plafon atap kontrakannya. Selanjutnya Saksi 1 dan Saksi 2 mengecek plafon tersebut dan, setelah dibuka, ternyata bau menyengat tersebut berasal dari air menetes dari kamar atas," ujarnya.
Saksi bersama beberapa orang lainnya pun mengecek ke kamar atas tersebut. Saat dicek, didapati penghuni kosan berinisial W (58) sudah meninggal dunia dengan kondisi membusuk.
"Setelah membuka jendela kamar, Saksi 2 melihat korban sudah meninggal dunia dengan posisi telentang dan seluruh badan sudah membengkak. Hasil pengecekan tim identifikasi Polres Jakbar, terdapat luka bekas kecelakaan yang terdapat pada tangan korban," jelasnya.
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian penyelidikan. Korban sudah dievakuasi ke RSCM untuk diproses lebih lanjut.
(wnv/mea)
