Cegah Mpox, Pemerintah Aktifkan Lagi Sistem Pengawasan Orang dari Luar Negeri

Cegah Mpox, Pemerintah Aktifkan Lagi Sistem Pengawasan Orang dari Luar Negeri

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 27 Agu 2024 13:28 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin di Sleman, Sabtu (6/7/2024).
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Jakarta -

Pemerintah akan mengaktifkan kembali sistem deteksi dini untuk mencegah penyebaran cacar monyet atau Mpox. Setiap orang yang baru tiba dari luar negeri harus mengisi lagi kartu pengawasan elektronik untuk deteksi dini.

"Nah, sekarang apa yang dilakukan oleh pemerintah? Yang nomor 1 dilakukan oleh pemerintah, surveillance kita tingkatkan. Jadi Bapak Presiden tadi sudah memutuskan kita akan aktifkan lagi Electronic Surveillance Card," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

"Dulu ingat PeduliLindungi. Jadi orang-orang datang dari luar negeri dia isi nanti dikasih QR code kalau dia kuning, hijau, merah. Kalau hijau ya nggak usah diapa-apain. Kalau kuning, merah, kita lihat suhunya," lanjut Budi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ditemukan adanya gejala suhu tinggi dan ruam-ruam, orang tersebut akan dites dengan pengambilan sampel atau PCR. Upaya tersebut sudah disiapkan di Jakarta dan Bali, terutama menjelang penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF).

"Kalau ternyata (suhu) memang tinggi dan ada ruam-ruam, nanti diambil PCR. Kita sudah siapkan dua mesin PCR yang bisa 30-40 menit di Jakarta Cengkareng dan di Bali. Karena ada acara Asia-Afrika Leaders Meeting. Jadi, kalau ada yang kita identifikasi pernah datang di Afrika, suhunya tinggi, langsung kita ambil, langsung dalam waktu singkat kita bisa lihat apakah dia positif atau tidak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jika terdeteksi positif, orang dengan gejala tersebut akan diisolasi dan disiapkan obat antivirus. Budi memastikan semua hal itu sudah dipersiapkan dengan baik.

"Kalau dia positif, langsung ditaruh di isolasi, di rumah sakit, karena obat-obatan kita sudah siapkan antivirusnya. Sudah dikirim ke Bali juga, sebagian ada Jakarta. Itu dari sisi surveillance-nya, dan semua reagen-reagen buat PCR, reagen-reagen buat WGS-nya lab whole genome sequencing-nya sudah kita persiapkan, dan kita labnya akan lengkap. Sekarang ada di Jakarta, ada di Bali," ujarnya.

(eva/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads